JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan PPP, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) tidak perlu dibubarkan.
Menurutnya, ketiga parpol tidak saling menggangu meski kini sudah memiliki pilihan politik masing-masing.
"Apakah itu koalisi menjadi bubar? Setiap sebuah kumpulan forum atau apa pun yang bertujuan mulia, saya pikir ya enggak usah dibubarkan gitu ya, wong kita juga tidak saling mengganggu," ujar Mardiono dalam keterangan persnya di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Sebagaimana diketahui, PPP telah bergabung dengan PDI-P yang mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.
Sementara itu, PAN dan Golkar sudah bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mencalonkan Prabowo Subianto sebagai bakal capres.
Baca juga: Ditanya Potensi PPP Alihkan Dukungan ke Prabowo, Mardiono: Kita Diajarkan untuk Konsisten
Mardiono kemudian menyinggung soal anggapan sejumlah pihak yang menilai PPP meninggalkan Golkar dan PPP.
Ia menegaskan bahwa ketiga parpol KIB sampai saat ini tidak saling meninggalkan.
Sebab, dalam surat perjanjian ketiga parpol saat membentuk KIB, tidak ada penekanan soal politik praktis atau dukungan kepada bakal capres tertentu.
"Jadi tidak kita bicara soal politik praktis semata untuk presidennya siapa dari Golkar atau PPP atau PAN, tidak, tidak seperti itu. Jadi koalisi KIB ini saya sebut sebagai koalisi yang mulia. Nah, apakah kemudian ini ditinggalkan? Tidak. Karena di dalam koalisi itu kita sudah sepakat tidak akan mencampuri internalnya partai masing-masing," kata Mardiono.
"Jadi tidak ada masalah kemudian Golkar dengan PAN pada akhirnya ya bergabung dengan Gerindra, ya itu sah-sah saja," ujarnya lagi.
Baca juga: Mardiono Tegaskan PPP Tetap Konsisten Koalisi dengan PDI-P dan Dukung Ganjar
Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy atau Rommy menegaskan bahwa KIB resmi bubar pasca bergabungnya Partai Golkar dan PAN ke KKIR pada 13 Agustus 2023.
Rommy mengaku sudah menjelaskan bahwa KIB automatis akan bubar jika tiga anggota partai KIB memiliki dukungan bakal capres yang berbeda.
Untuk diketahui, KIB dibentuk setelah tiga ketua umum parpol menandatangani nota kesepahaman terkait dibentuknya KIB di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, pada 4 Juni 2022 lalu.
Ketiga ketua umum partai politik itu yakni, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan; dan Ketua Umum PPP saat itu, Suharso Monoarfa.
KIB saat itu hampir pasti menjadi kendaraan bagi Airlangga untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, perolehan suara Golkar yang lebih tinggi dibanding dua partai lainnya.
Namun, dalam perjalanannya, PPP malah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar sebagai bakal capres di Yogyakarta pada 26 April 2023.
Baca juga: Soal Wacana Duetkan Ganjar dengan Anies, Plt Ketum PPP: Ya Sah-sah Saja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.