Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut KIB Tak Perlu Dibubarkan, PPP: Kan Kita Tidak Saling Mengganggu

Kompas.com - 23/08/2023, 22:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan PPP, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) tidak perlu dibubarkan.

Menurutnya, ketiga parpol tidak saling menggangu meski kini sudah memiliki pilihan politik masing-masing.

"Apakah itu koalisi menjadi bubar? Setiap sebuah kumpulan forum atau apa pun yang bertujuan mulia, saya pikir ya enggak usah dibubarkan gitu ya, wong kita juga tidak saling mengganggu," ujar Mardiono dalam keterangan persnya di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Sebagaimana diketahui, PPP telah bergabung dengan PDI-P yang mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Sementara itu, PAN dan Golkar sudah bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mencalonkan Prabowo Subianto sebagai bakal capres.

Baca juga: Ditanya Potensi PPP Alihkan Dukungan ke Prabowo, Mardiono: Kita Diajarkan untuk Konsisten

Mardiono kemudian menyinggung soal anggapan sejumlah pihak yang menilai PPP meninggalkan Golkar dan PPP.

Ia menegaskan bahwa ketiga parpol KIB sampai saat ini tidak saling meninggalkan.

Sebab, dalam surat perjanjian ketiga parpol saat membentuk KIB, tidak ada penekanan soal politik praktis atau dukungan kepada bakal capres tertentu.

"Jadi tidak kita bicara soal politik praktis semata untuk presidennya siapa dari Golkar atau PPP atau PAN, tidak, tidak seperti itu. Jadi koalisi KIB ini saya sebut sebagai koalisi yang mulia. Nah, apakah kemudian ini ditinggalkan? Tidak. Karena di dalam koalisi itu kita sudah sepakat tidak akan mencampuri internalnya partai masing-masing," kata Mardiono.

"Jadi tidak ada masalah kemudian Golkar dengan PAN pada akhirnya ya bergabung dengan Gerindra, ya itu sah-sah saja," ujarnya lagi.

Baca juga: Mardiono Tegaskan PPP Tetap Konsisten Koalisi dengan PDI-P dan Dukung Ganjar

Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy atau Rommy menegaskan bahwa KIB resmi bubar pasca bergabungnya Partai Golkar dan PAN ke KKIR pada 13 Agustus 2023.

Rommy mengaku sudah menjelaskan bahwa KIB automatis akan bubar jika tiga anggota partai KIB memiliki dukungan bakal capres yang berbeda.

Untuk diketahui, KIB dibentuk setelah tiga ketua umum parpol menandatangani nota kesepahaman terkait dibentuknya KIB di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, pada 4 Juni 2022 lalu.

Ketiga ketua umum partai politik itu yakni, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan; dan Ketua Umum PPP saat itu, Suharso Monoarfa.

KIB saat itu hampir pasti menjadi kendaraan bagi Airlangga untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, perolehan suara Golkar yang lebih tinggi dibanding dua partai lainnya.

Namun, dalam perjalanannya, PPP malah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar sebagai bakal capres di Yogyakarta pada 26 April 2023.

Baca juga: Soal Wacana Duetkan Ganjar dengan Anies, Plt Ketum PPP: Ya Sah-sah Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com