JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta para prajurit yang akan melaksanakan latihan bersama (latma) Super Garuda Shield 2023, agar melaksanakan latihan bercampur dengan negara-negara peserta.
Permintaan itu disampaikan Yudo di sela-sela menerima paparan dari Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI Letjen Eko Margiono di Mabes TNI, Jakarta Timur, Senin (21/8/2023).
“Agar latihan ini dilaksanakan campur, sehingga dapat diketahui pola dari negara Amerika (Serikat) seperti apa, pola dari negara Australia seperti apa, sehingga jangan ada yang melakukan latihan masing-masing negara,” kata Yudo, dikutip dari siaran pers Puspen TNI, Selasa (22/8/2023).
Baca juga: Pastikan Kesiapan Pengamanan KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta, Panglima TNI: Butuh Kerja Sama Semua Satgas
Panglima juga meminta Kodiklat TNI merencanakan Latma Super Garuda Shield 2023 secara matang.
“Karena pelaksanaanya pun hampir bersamaan dengan Latihan Gabungan TNI. Dalam latihan yang diselenggarakan di Indonesia, selain melaksanakan latihan gabungan secara bersama-sama, tentunya juga harus menyerap ilmu militer dari negara-negara sahabat,” tutur Yudo.
Adapun Latma Super Garuda Shield kali ini akan diikuti oleh 2.810 prajurit TNI dan 2.165 personel negara asing.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, rangkaian pelaksanaan latma itu akan dimulai pada 31 Agustus 2023.
“SGS (Super Garuda Shield) rencana akan dibuka pada 31 Agustus, sampai 13 September 2023,” kata Julius saat dikonfirmasi, Jumat (18/8/2023).
Kapuspen menyebutkan, ada 20 negara yang terlibat dalam latihan gabungan militer itu, termasuk Indonesia. Empat negara di antaranya akan mengirimkan kapal perang beserta kapal perangnya.
“Empat negara plus Indonesia (lima negara) mengirimkan pasukan, sedangkan 15 negara mengirimkan observer,” ujar Julius.
Baca juga: OPM Klaim Tewaskan 5 Anggota TNI di Wilayah Yahukimo
Dilansir dari laman Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat (AS) di Indonesia, Garuda Shield adalah latihan bersama dan gabungan tahunan antara TNI dan Komando Indo-Pasifik AS.
Latihan militer Garuda Shield dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.