Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kepercayaan Internasional yang Dimiliki Indonesia Dibangun Bukan lewat Gimik

Kompas.com - 16/08/2023, 11:47 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, international trust atau kepercayaan internasional kepada Indonesia bukan dibangun berdasarkan gimik dan retorika.

Menurut Jokowi, kepercayaan dunia didapatkan Indonesia melalui sebuah peran dan bukti nyata dalam bersikap.

"International trust yang dimiliki Indonesia saat ini, yang dibangun bukan sekedar melalui gimik dan retorika semata. Melainkan, melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap," ujar Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Jokowi lantas menjabarkan kepercayaan yang didapatkan Indonesia dari dunia internasional. Antara lain, melalui momentum Presidensi Indonesia di G20.

Baca juga: Jokowi: Kita Harusnya Lari Marathon Capai Indonesia Emas, Pemimpin ke Depan Harus Dipercaya Publik

Kemudian, keketuaan Indonesia di ASEAN dan konsistensi Indonesia dalam menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM), kemanusiaan dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia selama tiga tahun terakhir.

Capaian-capaian itu, menurut Jokowi, telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia dan di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan.

Jokowi mengatakan, kepercayaan dunia tersebut merupakan salah satu modal dasar dalam meraih Indonesia emas pada 2045.

Selain itu, Indonesia dengan Pancasila, harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan- perbedaan yang ada juga menjadi kekuatan tersendiri.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Tak Ikut Campur soal Capres-Cawapres, Bantah Dirinya Pak Lurah

Sejalan dengan sejumlah modal dasar yang sudah ada itu, Jokowi mengungkapkan, lembaga think tanks Australia, Lowy Institute menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia dengan diplomatic influence yang terus meningkat tajam.

"Dan Indonesia termasuk satu dari enam negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power. Tapi, kemudian ada yang bilang memang kenapa dengan international trust yang tinggi? Rakyat kan makannya nasi, international trust enggak bisa dimakan," katanya.

"Ya memang enggak bisa. Sama seperti jalan tol enggak bisa dimaka,  ya memang. Nah ini, ini contoh menghabiskan energi untuk hal tidak produktif itu, ya begini. Tapi enggak apa saya malah senang. Memang harus ada yang begini-begini, supaya lebih berwarna, supaya tidak monoton," ujar Jokowi lagi.

Indonesia memang belakangan ini menggelar sejumlah agenda pertemuan internasional. Terkini, bakal digelar KTT ASEAN Plus atau ASEAN+3 Summit dilaksanakan pada 5-7 September 2023, di Jakarta.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Tak Ikut Campur soal Capres-Cawapres, Bantah Dirinya Pak Lurah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com