JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengatakan, petani dan nelayan Indonesia mengalami masalah serius.
Hal itu dia sampaikan seiring dengan hasil safari politiknya di beberapa daerah beberapa waktu terakhir.
"Sudah saya sampaikan, persoalan kesejahteraan petani, peternak, nelayan dan petani kebun mendapatkan masalah serius," ujar Anies saat ditemui di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2023) malam.
Baca juga: Jawab Isu Penjegalannya Terkait Pilpres 2024, Anies: Saya Tidak Merasa Dijegal
Dia menyebutkan, masalah serius itu terlihat saat biaya produksi para petani dan nelayan justru lebih besar dari hasil produksi.
"Dan itu terjadi dari tahun ke tahun, dan itu didiamkan (oleh pemerintah). Kita perlu perubahan di situ," imbuh dia.
Sebab itu, menurut Anies, tata niaga dari petani dan nelayan harus mendapat perbaikan.
Dia menambahkan, masalah lain adalah keberpihakan yang dinilai tak dirasakan oleh petani dan nelayan kecil.
"Yang membesar adalah (petani dan nelayan) yang raksasa, peternakan raksasa (sudah memproduksi besar). Peternakan kecil turun, padahal peternakan kecil itu hasil (produksinya) untuk wilayah sekitarnya," kata dia.
Baca juga: Terima jika AHY Jadi Bakal Cawapres Anies, PKS: Tak Punya Sandungan Masalah di Masa Lalu
Anies juga menyoroti petani beras yang mengeluhkan kelangkaan pupuk tiap musim tanam datang.
Padahal, ucap Anies, penyediaan pupuk sudah bisa dikalkulasikan dengan jumlah lahan dan jumlah konsumsi beras di Indonesia.
"(Masalahnya) karena pupuk itu tidak pernah disiapkan untuk kebutuhan semua," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.