Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Hasto soal Rakerda PDI-P di Lampung yang Dihadiri Elite Parpol Lain

Kompas.com - 10/08/2023, 17:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IV DPD PDI-P Provinsi Lampung, yang dilaksanakan di Kota Bandar Lampung, pada Kamis (10/8/2023) ini, tidak hanya dihadiri internal partai banteng.

Dalam keterangan rilis DPP PDI-P yang diterima, acara ini turut dihadiri sejumlah elite partai politik lain di Lampung, seperti Partai Golkar, Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Di hadapan mereka, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto berjanji bahwa partainya berkomitmen membawa Pemilu 2024 berjalan damai tanpa narasi memecah belah.

"Mari kita persiapkan diri menuju pemilu 2024 dengan kerja-kerja konkrit yang santun, tanpa narasi devide et impera yang memecah belah, tanpa menghujat pihak lain, tanpa hoaks dan fitnah," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis.

Baca juga: Konsolidasi Partai di Lampung, Sekjen PDI-P Yakinkan Ganjar Lanjutkan Program Jokowi

Dalam pidato sambutannya, Hasto juga menyapa seluruh pimpinan partai politik yang hadir.

Menurutnya, kehadiran pimpinan partai politik tersebut membuktikan bahwa PDI-P tetap menunjukkan semangat persatuan meski di tengah kontestasi jelang Pemilu 2024.

“Kehadiran para ketua parpol ini menunjukkan memang PDI Perjuangan mengedepankan gotong royong. Pertarungan demokrasi tanggal 14 Februari 2024 nanti, namun setelahnya kita tetap bersatu kembali, bersama membangun bangsa,” ujar Hasto.

Turut hadir juga perwakilan dari partai politik pengusung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di acara itu, yakni dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Baca juga: Incar Hattrick Kemenangan Pilpres, Sekjen PDI-P Wanti-wanti Kader Tak Hujat Capres Lain

Pada kesempatan itu, Hasto mengingatkan para kader PDI-P Lampung untuk menyusun strategi kerja dengan belajar pada perjuangan Bung Karno, yakni berawal dari ide untuk diimplikasikan.

“Dari semua pengalaman hidupnya, Soekarno berjuang tanpa pernah berpikir apakah punya uang atau tidak untuk bisa merdeka. Bung Karno mengajarkan kita agar berjuang dengan ide dan gagasan yang didedikasikan bagi bangsa dan negara,” kata Hasto.

Atas dasar itu, Hasto meminta seluruh kader PDI-P Lampung belajar dari Bung Karno untuk mempersiapkan pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pelajaran paling pentingnya adalah wajib bergerak turun ke masyarakat.

“Maka target pemilu harus dijabarkan dalam langkah konkrit pemenangan pemilu. Dan langkah ini harus detail. Saksi, juru kampanye, bagaimana pergerakan sayap partai dan relawan partai, harus dipersiapkan dengan detail," ujar Hasto.

Sebagai informasi, acara ini dihadiri ratusan orang pengurus dan kader PDI-P dari seluruh kabupaten/kota se-Lampung.

Selain itu juga dihadiri oleh Ketua DPD PDI-P Lampung, Sudin, serta Sekretaris DPD PDI-P Lampung Sutono dan Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Hendrar Prihadi.

Baca juga: Yenny Wahid Siap Jadi Bakal Cawapres, Puan Sebut PDI-P Terbuka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com