Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara Perubahan, Anies Baswedan Singgung Harga-harga yang Mahal

Kompas.com - 06/08/2023, 20:21 WIB
Irfan Kamil,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyinggung tingginya harga-harga kebutuhan pokok yang diperlukan oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan Anies dalam acara dialog rakyat yang digelar Partai Demokrat di gedung Sasana Budaya Ganesja (Sabuga) Bandung, Jawa Barat.

Menurut Anies, tingginya harga-harga kebutuhan masyarakat dapat diubah dalam kebijakan yang dilakukan oleh pimpinan nasional berikutnya.

“Ketika kita dengar kata perubahan maka ini bukan sekedar perubahan pemimpinnya kenapa? Karena kalau pemimpinnya pasti akan berubah,” kata Anies dalam sambutanya, dikutip dari Youtube Agus Yudhoyono, Minggu (6/8/2023).

Baca juga: Anies dan AHY Bertemu di Bandung, Bicara Pentingnya Anak Muda dalam Perubahan

“Periode dua dilewati sudah, sampai diujung di 2024, jadi perubahan ini bukan bicara perubahan pemimpin, lain kalau bicara 2019,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Anies menilai, perubahan ini bukan soal sosok. Akan tetapi, kebijakan yang menyentuh kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Misalnya, kebutuhan pokok, adanya lapangan pekerjaan, pendidikan berkualitas hingga tuntas dan pelayanan kesehatan yang baik.

“Empat hal ini, kita akan masuk kepada pertanyaan sederhana, apakah kebutuhan pokok hari ini harganya murah atau mahal?” kata Anies.

“Mahal,” jawab simpatisannya yang hadir dalam acara tersebut.

Baca juga: Survei Indikator: Siapa Pun Cawapresnya, Prabowo Selalu Menang Lawan Anies dan Ganjar di Sumbar

“Murah atau mahal,” tanya Anies lagi.

“Mau diteruskan mahalnya atau diubah?” lanjut Anies.

“Diubah,” sorak hadirin.

Anies menyampaikan, jargon perubahan yang selama ini disuarakan merupakan esensi dari kebijakan yang menyentuh pada kebutuhan masyarakat.

“Itulah perubahan, perubahan bicara tentang mengubah dari kebutuhan pokok yang mahal menjadi murah,” papar dia.

Anies pun menyinggung minimnya lapangan pekerjaan di Indonesia. Padahal, tenaga kerja di Indonesia sangat berlimpah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com