JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar angkat bicara soal peluang bertemu dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, kemungkinan itu selalu ada meskipun saat ini tak ada persoalan yang mendesak untuk dibahas.
“Ya pastilah (ingin bertemu). Ketemu atau tidak ketemu itu kan soal teknis ya. Tapi prinsipnya adalah perjuangan kultural, perjuangan sosial dan keagamaan ada di sana (PBNU). Perjuangan politik ada di sini. Jadi tidak ada yang perlu dibahas,” ujar Muhaimin di kantor DPP PKB, Senen, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: PKB Anggap Peluang Muhaimin Jadi Cawapres Ganjar Tak Berat
Ia mengatakan, yang terpenting saat ini PKB dan PBNU sama-sama bekerja di bidangnya masing-masing. Sebab, keduanya bakal menghormati satu sama lain, jika bisa menyelesaikan tugas ditengah masyarakat.
“Sekarang siapa yang paling produktif itu akan mendapatkan penghormatan. Kalau PBNU produktif, kita hormat dan salut. Kalau kita produktif, hasil pemilu bagus, pasti kita akan mendapat penghormatan dari teman-teman PBNU,” papar dia.
Ia mengungkapkan, peringatan Haul ke 14 Presiden ke 4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selalu dirayakan guna mengirimkan doa dan mengingatkan kepada semua kader PKB untuk selalu mengikuti ajarannya.
“Agar semua kader tidak pernah lupa perintah, doktrin Gus Dur. Terutama soal dua, keadilan dan kemanusiaan. Dua inilah yang jadi mission, jadi spirit Gus Dur di perjuangan kita di pemerintahan, di legislatif,” imbuh dia.
Adapun hubungan PBNU dan PKB tampak berjarak setelah Yahya menjadi Ketua Umum PBNU.
Gus Yahya tak hadir dalam perayaan hari lahir (harlah) ke 25 PKB yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, 23 Juli.
Baca juga: Muhaimin Siap Merapat ke PDI-P, jika Tak Dapat Kepastian Cawapres dari Gerindra
Muhaimin mengaku sudah memberikan undangan untuk Yahya, namun hal itu ditampik oleh Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sulaeman Tanjung.
Sulaeman mengatakan, tak ada undangan yang masuk dari PKB untuk meminta Yahya mengikuti perayaan harlah PKB itu.
Di sisi lain, Yahya berulang kali meminta tak ada pihak yang menarik-narik PBNU untuk menghadapi Pemilu 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.