Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Terdampak Topan Doksuri di China

Kompas.com - 01/08/2023, 14:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan tidak ada Warga Negera Indonesia (WNI) yang terdampak cuaca ekstrem imbas terjangan topan Doksuri di China.

Hal ini diungkapkan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha saat ditemui di Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).

"Kami telah terhubung dengan KBRI Beijing terus memantau situasi dan hingga kini belum ada informasi mengenai korban WNI yang terdampak," kata Judha, Selasa.

Baca juga: Topan Doksuri Hantam Filipina Utara, Warga Telah Diminta Berlindung

Kendati begitu Judha memastikan, pihaknya akan terus memantau kondisi para WNI di sana.

Hal ini mengingat, terjangan topan Doksuri di negara Tirai Bambu itu menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Sedikitnya terdapat 2 orang tewas, dan ratusan warga lainnya terjebak dalam banjir.

"Tentu perwakilan kita di sana terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di sana," ucap Judha.

Sebelumnya diberitakan, dikutip Kompas.id, topan Doksuri menghantam China sejak Jumat (28/7/2023).

Beijing sebagai kota yang dilalui topan ini lantas memberlakukan siaga level teratas dan menyiapkan infrastruktur drainase maupun listrik, agar bisa menunjang kehidupan warga selama badai mengguyur.

"Setidaknya, badai maupun hujan deras terus mengguyur sampai hari Selasa," kata Zhang Linna, Kepala Bagian Prakiraan Cuaca Lembaga Meteorologi Beijing kepada surat kabar terafiliasi pemerintah, China Daily, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Topan Super Doksuri Mendekat, Filipina Evakuasi Warga

Topan Doksuri berasal dari Filipina dan berjalan menuju Taiwan, sebelum akhirnya tiba di China. Topan ini berdiameter 900 kilometer dengan kecepatan 10-15 kilometer per jam.

Di Filipina, topan menewaskan 39 orang. Sebanyak 26 orang tewas gara-gara perahu mereka terbalik diterjang badai dan 13 korban lain tewas akibat banjir serta tanah longsor.

Di Beijing, data dari Sabtu (29/7) pukul 08.00 sampai dengan Senin pukul 10.00 menunjukkan, curah hujan rata-rata 157,8 milimeter. Akan tetapi, di beberapa titik, curah hujan mencapai 538 milimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com