JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan berpesan agar semua pihak berhati-hati dalam memilih pemimpin Indonesia untuk masa depan.
Pesan itu disampaikannya saat memberikan materi usai pengukuhan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) periode 2023-2028 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).
Agenda tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dan Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo.
Baca juga: Gayus Lumbuun Minta Jokowi Tegas di Kasus Kabasarnas, Diusut TNI tapi Transparan
Muka-mula, Presiden menyinggung soal lembaga-lembaga internasional yang menyebutkan bahwa kesempatan Indonesia untuk bisa menjadi negara besar bisa terjadi dalam 13 tahun mendatang.
Sebab, dalam periode tersebut Indonesia merasakan bonus demografi.
"Di situ kita mendapatkan hilirisasi, lompatannya akan muncul di 13 tahun ini. Oleh sebab itu, saya sampaikan, saya ulang di mana-mana, kepemimpinan di 2024, kepemimpinan nasional di 2024, di 2029, di 2034 itu sangat menentukan indonesia ini melompat maju atau tidak," ujar Jokowi.
"Jadi hati-hati memilih memimpin kita," lanjutnya.
Baca juga: Ganjar Bakal Perbaiki Program Jokowi yang Belum Baik, Salah Satunya Penegakan Hukum
Pernyataan Presiden Jokowi tersebut mendapat tepuk tangan meriah dari hadirin.
Tak terkecuali dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani.
Kemudian Kepala Negara melanjutkan pernyataannya dengan memberikan pertanyaan kepada hadirin.
"Siapa? Siapa yang kita pilih?," ucapnya. Setelah itu, Jokowi memberikan sedikit jeda sebelum akhirnya menyampaikan kalimat terakhir.
"Kedaulatan ada di tangan rakyat," demikian tegas Jokowi yang kembali mendapat tepuk tangan meriah hadirin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.