Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kelaparan di Papua Tengah, Mendagri Pastikan Bantuan Mulai Didapat Warga

Kompas.com - 31/07/2023, 14:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memastikan bantuan pangan untuk warga di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, mulai masuk dan tersuplai.

Bantuan pangan itu diberikan pemerintah menyusul adanya fenomena kekeringan dan gagal panen di wilayah tersebut akibat El Nino.

Bantuan itu sempat tertahan karena adanya ancaman kelompok separatis di daerah itu.

Situasi ini bahkan menyebabkan enam orang meninggal dunia karena kelaparan.

"Sehingga sudah masuk dan diberikan suplai pangan, sudah selesai (masalahnya)," kata Tito usai acara penyerahan insentif fiskal kepada pemerintah daerah, di Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Duka di Papua Tengah, 6 Warga Meninggal akibat Kekeringan dan Kelaparan

Tito menyampaikan, permasalahan tersebut mulai bisa diatasi setelah berkomunikasi dengan pejabat daerah di sana, mulai dari gubernur, bupati, hingga tokoh-tokoh adat.

Dengan komunikasi, para tokoh adat dan pimpinan daerah menjamin bahwa pesawat komersial yang membawa bantuan pangan bisa masuk.

"Akhirnya komunikasi, saya telepon gubernur, telepon bupati, melakukan komunikasi dengan gereja, dengan tokoh-tokoh adat yang ada di sana. Mereka menjamin untuk terutama yang pesawat komersial, sipil, boleh masuk," ucap Tito.

Memang kata Tito, ada sejumlah kendala yang sempat dihadapi sehingga bantuan pangan terlambat masuk.

Baca juga: Darurat Kelaparan di Papua Tengah, Komnas HAM Minta Pemerintah Gerak Cepat agar Korban Jiwa Tak Bertambah

Wilayah itu hanya bisa dilalui melalui jalur udara, ditambah dengan adanya ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kerap menembaki pesawat.

"Karena jalan darat enggak ada. Kelompok-kelompok bersenjata yang ada di situ. Penerbangan di sana takut, takut ditembaki. Sehingga akhirnya terlambat," ungkapnya.

Lebih lanjut, Tito Karnavian meminta para kepala daerah memahami benar dampak El Nino.

Selain itu, ia menekankan kepala daerah harus memahami daerah mana saja yang akan mengalami dampak terberat dari fenomena alam tersebut.

"Dampak (El Nino) ini tidak main-main. Sudah terjadi di Kabupaten Puncak. Di sana terjadi kekeringan dan gagal panen. Dan enam orang meninggal dunia," ucap Tito.

Baca juga: Jokowi Akui Isu Keamanan Jadi Hambatan Atasi Bencana Kekeringan dan Kelaparan di Papua

Sebagai informasi, kekeringan dan kelaparan di Kabupaten Puncak turut memicu perhatian Presiden Joko Widodo. Dia memerintahkan jajarannya untuk segera menangani kasus kekeringan dan kelaparan yang terjadi di sana.

Jokowi memerintahkan aparat TNI untuk mengawal penanganan kasus kelaparan di daerah tersebut. Sebab, salah satu hambatan dalam menangani bencana ini adalah masalah keamanan, pesawat tidak berani mendarat untuk mendistribusikan bantuan.

Jokowi juga mengungkapkan, letak daerah yang sangat tinggi dan suhu yang sangat dingin juga menjadi penyebab terjadinya kelaparan di daerah tersebut.

"Problemnya supaya tahu, itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh. Di ketinggian yang sangat tinggi distrik itu," ujar Jokowi usai meresmikan sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com