Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waswasnya Paspampres sampai ke Ubun-ubun Saat Jokowi Naik Motor Trail di Lokasi OPM

Kompas.com - 27/07/2023, 08:03 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal (Mayjen) Mohamad Hasan mengungkapkan salah satu cerita serunya saat menjadi ajudan Presiden Joko Widodo.

Diketahui, Hasan pernah menjadi Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada 2016-2018.

Adapun Grup A Paspampres merupakan pasukan yang mengamankan kegiatan presiden beserta keluarganya.

Salah satu cerita yang diingat Hasan adalah saat menemani Jokowi menjajal motor trail dari Wamena ke Danau Habema, Jayawijaya, Papua.

Baca juga: VIK Paspampres, Kisah Para Perisai Hidup

“Saya mengendarai kendaraan motor trail dengan Pak Jokowi dari Wamena ke Habema. Dan saya sangat tahu lah daerah itu, karena saya pernah bertugas di Papua dan sangat rawan,” kata Hasan dalam acara peluncuran buku berjudul “Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara” di kawasan Green Terrace TMII, Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023) petang.

Hasan, yang besar dari korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus), mengerti bahwa jalur yang ia lalui bersama Jokowi merupakan jalur rawan akan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Pengalamannya saat operasi di Papua membuat Hasan sanggup memetakan daerah rawan OPM.

“Saya tahu siapa OPM-nya di situ, sehingga saya berpikir, 'Kok bapak mau naik motor trail di daerah sini. Naik truk saja diadang',” kata Hasan.

Baca juga: Naik Motor Trail, Jokowi Jajal Satu Ruas Jalan Trans Papua

Namun, Hasan menuturkan, Jokowi yakin dengan pengamanan Paspampres.

“Yakin dengan kami, akhirnya kegiatan terlaksana dengan baik dan berjalan lancar. Walaupun kami waswasnya sampai ke ubun-ubunlah,” tutur eks Komandan Jenderal Kopassus itu.

Itu merupakan salah satu cerita menarik Hasan selama menjadi ajudan Jokowi. Beberapa kisah lain ia tuliskan dalam buku berjudul “Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara” terbitan Kompas Gramedia.

“(Buku) bercerita bagaimana Paspampres dikerjai Pak Jokowi ada juga. Karena ini kami tarik, khususnya bagi saya sebagai orang militer tentang kepemimpinan. Tentang leadership yang mungkin tidak saya temui di militer, tapi ada di beliau,” kata Hasan.

Baca juga: Simak Vlog Jokowi Tunggangi Motor Trail Jajal Trans Papua

Buku itu bisa terbit karena salah satu faktornya, Hasan rajin mencatat selama ia menjadi Dangrup A Paspampres.

“Saya simpan dan catat dalam handphone. Karena saya mencatat setiap kegiatan pengamanan ke seluruh Indonesia dan luar negeri dalam handphone, mulai dari tanggal berapa, tempat, kegiatan, saya catat sejak 2016,” tutur Hasan.

“Tetapi baru saya membuat sebuah rangkaian ceritanya pada 2020, ketika saya menjadi Danjen Kopassus,” kata dia.

Hasan memerlukan waktu lebih kurang tiga tahun menyelesaikan buku itu.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Kompas Sutta Dharmasaputra mengatakan, tidak banyak prajurit TNI yang mencatatkan hariannya seperti Hasan.

“Di tengah kesibukannya, justru (Hasan) menuliskan catatan hariannya,” kata Sutta.

Oleh karena itu, langkah Mohamad Hasan perlu diapresiasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com