Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Pernyataannya Tak Dipelintir Jelang Pemilu, Megawati: Saya Enggak Mau Digoreng-goreng Lagi

Kompas.com - 26/07/2023, 19:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri meminta ucapan maupun pernyataannya tidak dijadikan bahan perundungan atau bully di media sosial.

Hal ini dikatakan Megawati dalam sambutannya ketika meresmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya di kawasan Gunung Anyar, Jawa Timur, Rabu (26/7/2023).

"Di sini, saya harus ngomong seperti ini, why? Karena sebentar lagi kan mau pemilu, saya enggak mau digoreng-goreng lagi. Ini pernyataan saya tolong ditulis yang benar," kata Megawati di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Awalnya, Megawati membeberkan asal mula inisiasi hutan mangrove di Surabaya, yang telah diresmikan dengan nama Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya.

Baca juga: Sindir Balik Pihak yang Bully soal Petugas Partai, Megawati: Kenapa Enggak Bikin Capres Sendiri?

Ia menjelaskan bahwa banyak hal terkait dengan keragaman biodiversitas yang dimiliki Indonesia. Megawati pun menunjukkan bahwa ia mengetahui banyak hal, mulai dari politik hingga keanekaragaman hayati.

Selanjutnya, Megawati menceritakan pengalamannya hingga ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN.

"Kenapa saya disuruh Pak Jokowi jadi (Ketua Dewan Pengarah) BRIN, padahal saya bilang, 'Pak, sudahlah, capek saya pak, udah BPIP, beban BPIP itu lebih berat karena ideologi pancasila'," ujarnya.

"Terus, ketika saya dikasih tugas menjadi ketua dewan pengarah, waduh keren yang namannya BRIN. Nah, itu saya selalu bilang kita mesti punya harga diri," kata Mega lagi.

Baca juga: Kerap Ditanya Bakal Cawapres Ganjar, Megawati: Saya Nanti Umumkan, Terserah Saya Dong

Lebih lanjut, Megawati menjelaskan alasannya kerap terlibat dalam beragam program, termasuk program penurunan stunting. Padahal, salah satu jabatan yang diembannya saat ini adalah Ketua Umum PDI-P yang notabene mengurus politik.

Ia justru heran mengapa ketua umum partai politik (parpol) tidak boleh mengurus masalah bangsa dan negara.

"Lho, memangnya kalau politik itu enggak boleh mengerjakan stunting? Kalian ini kalau punya anak tidak dipelihara, lalu mereka akhirnya menjadi stunting. Jadi, berati kalau ada ibu-ibu kumpul di sini, bapak-bapak, itu boleh saja loh ikut program stunting. Itu bukan buat saya, buat bangsa dan negara," ujar Megawati.

Ia pun kembali mengingatkan agar pernyataannya tersebut tidak dipelintir dan menjadi bahan bullying di media sosial.

Menurutnya, jika ada pihak yang kurang sependapat, sebaiknya langsung mendebat di hadapannya.

"Jadi sini, ngomong apa yang kamu mau ngomong. Ingat, ini enggak ngomong bohong loh, kan langsung. Jadi, kalau enggak cocok, datang. Mau diskusi, mau debat, ayo," kata Megawati.

Baca juga: Soal Istilah Petugas Partai, Megawati: Kok yang Lain Mau Nimbrung Intervensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com