JAKARTA, KOMPAS.com - Amnesty Internasional Indonesia menyayangkan sikap aparat keamanan negara yang menghalangi para korban tragedi Kanjuruhan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid mengatakan, korban hanya ingin menagih janji keadilan semata.
"Sangat disayangkan upaya keluarga korban Tragedi Kanjuruhan untuk bertemu Presiden Joko Widodo dihalangi oleh aparat keamanan negara. Padahal mereka hanya ingin bertemu dengan Presiden untuk menagih janji keadilan yang tidak kunjung mereka dapatkan," ujar Usman dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023).
Usman mengatakan, pihak berwenang yang gagal memberikan keadilan kepada korban kekerasan Kanjuruhan membuat para korban ingin mengadu langsung ke Jokowi.
Baca juga: Jokowi Kunjungi Malang, TGA Berharap Bertemu Bahas Tragedi Kanjuruhan
Menurut dia, tragedi Kanjuruhan yang terjadi 1 Oktober 2022 adalah tugas besar negara untuk melakukan pembenahan atas peristiwa itu.
"Presiden juga seharusnya menyempatkan diri untuk mendengar dan menindaklanjuti tuntutan korban dan keluarga, bukan membiarkan aparat keamanan menghalang-halangi apalagi membentak mereka," imbuh dia.
"Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Malang jangan hanya menyambangi sarana dan prasarana infrastruktur, namun juga harus mendengar aspirasi rakyat, terutama warga yang menjadi korban kesewenang-wenangan aparat dan belum mendapat keadilan seperti yang dialami para korban Tragedi Kanjuruhan Malang," papar Usman.
Baca juga: ICJR: Gas Air Mata Kedaluwarsa yang Digunakan dalam Tragedi Kanjuruhan Lebih Beracun
Diketahui, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Malang, Jawa Timur tepatnya ke PT Pindad dan blusukan ke pasar-pasar pada Senin (24/7/2023).
Kunjungan Presiden ini dimanfaatkan oleh sejumlah pihak keluarga korban Tragedi Kanjuruhan untuk berupaya bertemu.
Setidaknya ada tiga tuntutan yang keluarga korban ingin sampaikan, yakni penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan hingga tuntas, pengusutan Laporan model B di Polres Malang dan penolakan terhadap renovasi Stadion Kanjuruhan.
Sebelumnya, Sabtu 1 Oktober 2022, Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi masa kelam bagi dunia sepak bola Tanah Air, juga bagi bumi pertiwi Indonesia.
Kerusuhan, kepanikan, pecah usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan laga Liga 1 2022-2023.
Tembakan gas air mata, lalu sesak napas, berdesakan, terinjak, menjadi faktor penyebab, mengakibatkan 136 nyawa melayang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.