JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menilai, sejauh ini baru Ganjar Pranowo yang sudah mengantongi syarat untuk dicalonkan sebagai calon presiden (capres).
Sementara dua kandidat lain, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, menurutnya, masih tergantung pada koalisi pendukung.
"Dua kandidat bakal capres lainnya sangat bergantung koalisi pendukung. Bila partai-partai pendukung Mas Anies ada yang membatalkan dukungannya, maka hal itu rawan untuk tidak terpenuhi syarat pencalonan, demikian juga Pak Prabowo," kata Said kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).
Baca juga: Survei Indikator: Prabowo-Erick Thohir Unggul Tipis atas Ganjar-Sandiaga Uno
Said menyampaikan itu menanggapi hasil survei Indikator Politik terkini yang menyatakan bahwa elektabilitas Ganjar disalip Prabowo. Ganjar berada di posisi kedua setelah Prabowo.
Said yakin, suara ketiga bacapres bisa berubah seiring dinamika politik ke depan. Salah satu faktornya adalah koalisi pendukung.
"Pertama; bakal capres yang sekarang ini menjadi kandidat, sesungguhnya hanya Mas Ganjar yang pasti mendapatkan syarat pencalonan yang cukup dari PDI Perjuangan yang perolehan suaranya lebih dari 20 persen. Apalagi ditambah dengan PPP, Hanura dan Perindo makin menguatkan syarat tersebut," jelasnya.
Baca juga: Cak Imin Masuk Bursa Cawapres Ganjar, PKB Yakin PDI-P Tak Beri Harapan Palsu
Kedua, dari ketiga kandidat bakal capres yang memiliki elektabilitas tertinggi, semuanya belum memilih bacawapresnya masing-masing.
Penentuan bacawapres, nilai Said, tentu akan mengubah peta politik yang ada.
"Sehingga penentuan bacawapres menjadi momentum politik yang krusial, khususnya dalam menentukan peta politik ke depan," tambah dia.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini turut menyebut posisi politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mengubah peta politik ke depan.
Ia menggunakan analisa survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023, di mana pengaruh Presiden Jokowi dalam memberikan dukungan politik terhadap bacapres akan diikuti oleh pengikutnya sebesar 16 persen.
"Tentu angka yang sangat signifikan. Hal itu belum termasuk dukungan sumber daya pemerintahan, seperti program-program kementerian/lembaga untuk bakal capres, tentu pengaruhnya sangat besar dalam mengubah peta politik ke depan," ungkapnya.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan itulah, kata Said, partainya sangat hati-hati dalam menentukan bacawapres yang kelak mendampingi Ganjar.
"Karena memiliki andil besar dalam mengubah peta politik ke depannya, terutama dalam memberikan sumbangan elektabilitas buat Mas Ganjar," ucap dia.
Sebagai informasi, hasil Survei Indikator Politik Indonesia menyebut bacapres Prabowo Subianto menang tipis dari Ganjar Pranowo.
Baca juga: PDI-P Yakin Suara Ganjar Terus Naik, Ungkit Dukungan Gibran dan Jokowi