JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia memperlihatkan, elektabilitas Prabowo Subianto unggul dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dalam simulasi survei elektabilitas kandidat calon presiden (capres) Pemilu 2024 secara head to head.
Bakal capres Partai Gerindra itu mengantongi elektabilitas 49,5 persen, nyaris terpaut 9 persen dibandingkan elektabilitas Ganjar yang berada di angka 40,9 persen.
Ketika dihadapkan dengan kandidat capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, Prabowo lagi-lagi unggul dengan elektabilitas 56,2 persen.
Sementara, angka elektoral Anies terpaut sekitar 26 persen di bawah Prabowo yakni 29,6 persen.
Baca juga: Prabowo, Ganjar, dan Erick Thohir Ngobrol Akrab di Karanganyar, Bahas Apa?
Namun, meski kalah dari Prabowo, elektabilitas Ganjar masih unggul atas Anies. Dalam simulasi head to head, bakal capres PDI Perjuangan tersebut mencatatkan elektabilitas 52,5 persen, sedangkan Anies 35,7 persen.
Pada simulasi 3 nama capres, Prabowo duduk di urutan pertama dengan elektabilitas 36,8 persen, meninggalkan Ganjar di urutan kedua dengan angka elektoral 35,7 persen.
Sementara, Anies masih berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 21,5 persen.
Menurut survei Indikator, elektabilitas Prabowo memang mengalami peningkatan sejak Februari 2023. Survei periode tersebut memperlihatkan, tingkat keterpilihan Menteri Pertahanan itu sebesar 24,1 persen.
Lalu meningkat menjadi 27,0 persen pada Maret 2023, naik menjadi 31,7 persen pada April 2023, dan meningkat lagi menjadi 36,8 persen pada survei terbaru Juni 2023.
Sementara, elektabilitas Ganjar cenderung fluktuatif. Pada survei Februari 2023, Gubernur Jawa Tengah itu mencatatkan elektabilitas 37,4 persen.
Lalu turun pada survei Maret 2023 menjadi 36,8 persen, dan anjlok pada survei April 2023 menjadi 34,0 persen. Namun, pada Juni 223, elektabilitas Ganjar naik kembali menjadi 35,7 persen.
Baca juga: Elektabilitas Menguat, Prabowo Mulai Petik Hasil Endorsement Jokowi?
Di sisi lain, elektabilitas Anies berangsur-angsur turun. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencatatkan elektabilitas 29,4 persen pada surveri Februari 2023.
Lantas turun menjadi 26,8 persen pada survei Maret 2023, kembali turun menjadi 25,2 persen pada survei April 2023, dan turun lagi pada survei Juni 2023 menjadi 21,5 persen.
Adapun survei ini digelar pada 20-24 Juni 2023 melibatkan 1.220 responden. Responden dipilih menggunakan metode simple random sampling.
Para responden yang terpilih diwawancara melalui telepon. Dengan metode tersebut, margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.