JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa salah satu alasan digelarnya pemilihan umum (Pemilu) adalah untuk terjadinya pergantian kepemimpinan.
Mahfud menyebutkan, pemilu merupakan wujud bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
“Di mana negara ini ditentukan dari rakyat, dari oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sehingga bukan dari rakyat, oleh oligarki, dan untuk elite. Tapi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat,” kata Mahfud dalam sambutannya dalam acara “Senandung Pemilu Damai” di Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2023) petang.
“Ini pemilu dimaksudkan seperti itu. Untuk apa? Yaitu untuk melaksanakan atau menjamin terjadinya sirkulasi kepemimpinan yang ditentukan oleh rakyat sendiri,” ujar Mahfud.
Baca juga: Mahfud MD: Intrik Politik Sah-sah Saja asal Tak Timbulkan Perpecahan
Menko Polhukam terus menggaungkan agar Pemilu 2024 bisa berjalan damai, lancar, dan berintegritas.
“Bahwa di dalam proses pemilihan itu ada permainan-permainan politik, intrik-intrik politik, itu sah-sah saja tapi jangan sampai menimbulkan perpecahan, dan jangan sampai merusak tata kehidupan kita di dalam bernegara,” tutur Mahfud.
Mahfud mengatakan, siapapun yang menang dalam Pemilu atau Pilpres 2024 nanti, ia meminta masyarakat agar menerima hasilnya.
“Kalau ada ketidakpuasan, kita memiliki Mahkamah Konstitusi. Tapi kita ingin dan kita berharap tidak terlalu banyak perkara yang masuk ke Mahkamah Konstitusi,” ujar mantan Ketua MK itu.
Mahfud sembari berharap agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjalankan tugasnya dengan baik.
“Kita berharap KPU bisa menjalankan tugasnya dengan baik, menjamin kebebasan dan kelancaran, Bawaslu mengawasi pelaksanaannya,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.