Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Arie Jadi Menkominfo, Poros Politik Jokowi Dinilai Bakal Diuntungkan

Kompas.com - 17/07/2023, 17:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penunjukkan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru dinilai sarat aroma Pilpres 2024.

Penunjukkan Budi Arie dianggap bakal memberi keuntungan tambahan bagi poros politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempertahankan status quo jelang kompetisi elektoral tahun depan.

"Orkestrasi isu dan narasi pro-pemerintah bisa dioptimalkan, dan langkah mengeliminasi serangan-serangan rival politik bisa diefektifkan jelang Pemilu 2024," kata analis politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, pada Senin (17/7/2023).

Baca juga: Lantik Budi Arie Jadi Menkominfo, Jokowi Disebut Tegaskan Arah Dukungan ke Prabowo

Terlebih, Umam mengatakan, Budi Arie punya sekelumit pengalaman di bidang teknologi informasi dan komunikasi karena pernah duduk sebagai Direktur Utama PT Mandiri Telekomunikasi Utama (1996-2001).

"Sehingga 'stabilitas' tetap terjaga sesuai dengan selera kekuasaan yang ada," ujar Umam.

Selain itu, Umam mengatakan, penunjukkan Budi Arie menegaskan bagaimana posisi Menkominfo semakin strategis jelang tahun politik. Mengingat, Budi adalah loyalis Jokowi, dan menggantikan posisi yang sebelumnya diemban Johnny G Plate yang merupakan politikus Partai Nasdem.

Di samping itu, menurut Umam, penunjukkan Budi Arie dianggap bentuk sikap Jokowi menegaskan bahwa organisasi relawannya bukan kekuatan politik kacangan.

Baca juga: Jabat Menkominfo Sekaligus Ketum Projo, Budi Arie: Kalau Presiden Netral, Ya Kami Netral

Jokowi yang kerap diisukan berselisih paham dengan partainya, PDI-P, soal pencapresan 2024 juga dinilai sedang menegaskan arah dukungan politiknya sendiri lewat penunjukkan Budi Arie sebagai Menkominfo.

Pasalnya, Projo belakangan menunjukkan kedekatan dan sinyal dukungan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Hasil Musra yang diinisiasi Projo juga menempatkan Prabowo sebagai sosok dengan elektabilitas terkuat (20 persen), dibandingkan bakal calon presiden dari PDI-P Ganjar Pranowo (19 persen).

"Artinya, konsolidasi mesin politik relawan di sekitar Jokowi yang kini merapat ke Prabowo Subianto, justru diberikan kekuasaan besar dalam pemerintahan Jokowi," kata Umam.

Baca juga: Dilantik Jadi Menkominfo, Budi Arie Tetap Jadi Ketua Umum Projo

Ditambah lagi, Umam mengatakan, belum lama ini Jokowi meminta relawannya tidak banyak bergerak karena koalisi belum pasti.

Umam menilai, pernyataan ini seakan menegasikan kesiapan pencapresan Ganjar yang jelas-jelas sudah siap, mengingat PDI-P sendiri telah melampaui ambang batas pencalonan presiden.

"Hal ini seolah semakin menegaskan bahwa preferensi politik Jokowi memang lebih mengarah kepada Prabowo Subianto, ketimbang rekan separtainya Ganjar Pranowo," ujar Umam.

Baca juga: Lantik Budi Arie Jadi Menkominfo, Jokowi Disebut Tegaskan Arah Dukungan ke Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com