Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Beberkan 7 Hasil Pertemuan Menlu ASEAN dan Negara Mitra, Ini Isinya

Kompas.com - 15/07/2023, 13:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi menyampaikan, terdapat setidaknya 7 poin penting hasil pertemuan para Menlu Luar Negeri dan negara mitra ASEAN pada 11-14 Juli 2023.

Poin-poin itu meliputi isu Myanmar, ASEAN Concord IV, hingga kesepakatan panduan untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Code of Conduct di Laut China Selatan.

Poin pertama, para Menlu ASEAN sepakat untuk mulai membahas ASEAN Concord IV. Sebab, ASEAN terus bekerja untuk mempersiapkan menghadapi tantangan masa depan.

"Diharapkan draft terakhir akan disampaikan ke KTT ke-43 untuk mendapatkan persetujuan para pemimpin ASEAN. Concord ini akan menjadi visi dan panduan ASEAN untuk jangka panjang, ASEAN 2045," ucap Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Pertemuan Menlu ASEAN Hasilkan 14 Deliverables, Ini Rinciannya

Kedua, ASEAN sebagai kontributor utama stabilitas dan perdamaian kawasan.

Dalam kaitan ini, terdapat beberapa hal yang dihasilkan dari pertemuan. ASEAN dan China menyepakati panduan mempercepat penyelesaian negosiasi Code of Conduct di Laut China Selatan yang efektif dan substantif.

Kemudian, adanya komitmen dan political will negara ASEAN untuk bekerja keras menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir. ASEAN akan melanjutkan pembahasan untuk menarik negara-negara pemilik senjata nuklir agar dapat mengaksesi Protokol SEANWFZ Treaty.

Selain itu, telah disepakati juga ASEAN Maritime Outlook. Outlook ini strategis untuk mencegah duplikasi penanganan isu maritim dan akan berkontribusi menciptakan kondisi yang kondusif bagi implementasi AOIP.

Poin ketiga adalah memperkuat ARF. Di tengah rivalitas semakin tinggi di kawasan Indo-Pasifik, ARF telah sepakat untuk mulai memperkuat preventive diplomacy, termasuk memperkuat kapasitas ARF dalam melakukan preventive diplomacy.

 Baca juga: Diskusi Bareng ASEAN hingga AS, Menlu Retno: Indo-Pasifik Tidak Boleh Jadi Medan Perang

Keempat, dukungan terhadap upaya menjadikan Asia Tenggara sebagai epicentrum of growth.

"Dalam pertemuan dengan para mitra banyak dibahas penguatan kerja sama untuk mempertebal resiliensi kawasan di bidang ketahanan pangan, energi, stabilitas keuangan dan arsitektur kesehatan," ungkap Retno.

Selanjutnya, mengenai AOIP. Untuk pertama kalinya ASEAN mengarusutamakan implementasi AOIP di dalam EAS sejak tahun 2019. Keberhasilan mengarusutamakan AOIP ini diwujudkan dalam dokumen East Asia Summit (EAS) Plan of Action (2024-2028).

Keenam, upaya untuk terus memperkokoh kerja sama di Indo-Pacific. Negara-negara ASEAN memberikan dukungan penuh terhadap usulan Indonesia mengenai kerjasama antara Sekretariat ASEAN dan PIF dan Sekretariat ASEAN dengan IORA.

 Baca juga: Jokowi ke Para Menlu ASEAN dan Negara Sahabat: Menang Tanpo Ngasorake

Sedangkan ketujuh, mengenai masalah Myanmar. Implementasi Konsensus Lima Poin (5PC) masih merupakan prioritas bagi ASEAN untuk membantu Myanmar.

"Isu Myanmar sangat kompleks. ASEAN harus melakukan hal yang benar sesuai dengan 5PC. Indonesia sebagai ketua akan terus melakukan hal yang benar. Dan kita harus melakukan hal yang benar untuk rakyat Myanmar," jelasnya.

Sebagai informasi, ada 239 pertemuan bilateral, termasuk antara AS dan China dan 6 pertemuan trilateral dalam AMM/PMC pada AMM/PMC yang berlangsung 5 hari pada 11-14 Juli 2023.

Di luar pertemuan AMM/PMC, Indonesia melakukan 13 pertemuan bilateral, yaitu dengan Selandia Baru, China, Rusia, Timor Leste, India, Jepang, Uni Eropa, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Bangladesh, dan Sri Lanka.

Retno masih akan melanjutkan pertemuan bilateral dengan Turki dan pertemuan trilateral dengan ASEC dan Turki pada Sabtu (15/7/2023).

Dalam agenda ini, juga terdapat 4 pertemuan trilateral, yaitu Indonesia-India-Australia, Indonesia-Rusia-China, Chair Indonesia-ASEC-Norwegia, dan Chair-ASEC-Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com