Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marinir TNI AL Akan Tampilkan Demo Operasi Infiltrasi dalam Pertemuan Korps Marinir Se-Indo Pasifik

Kompas.com - 11/07/2023, 09:55 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) akan menampilkan demo rubber dock operation (RDO) dalam acara Pacific Amphibious Leaders Symposium (PALS) 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali.

RDO merupakan operasi infiltrasi yang dilakukan pasukan khusus dari TNI AL, antara lain Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Batalion Intai Amfibi (Yontaifib), dan Komando Pasukan Katak (Kopaska).

“Dalam kegiatan ini, Korps Marinir TNI AL akan mendemonstrasikan mengenai kemampuan rubber dock operation (RDO) dalam humanitarian assistance disaster relief (HADR) serta peranan pasukan amfibi yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksma I Made Wira Hady dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Korps Marinir Se-Indo Pasifik Berkumpul di Bali, Bahas Operasi Amfibi hingga Modernisasi Kekuatan

Adapun Korps Marinir se-Indo Pasifik berkumpul dalam acara PALS 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Senin (10/7/2023 hingga Jumat (14/7/2023).

PALS 2023 diikuti lebih dari 40 delegasi dari 26 negara peserta. PALS sendiri merupakan kegiatan tahunan yang diprakarsai Korps Marinir AS sejak 2015.

Kegiatan ini merupakan ajang pertemuan para pemimpin pasukan amfibi atau marinir yang berada di kawasan Pasifik dan sekitarnya.

Komandan Korps Marinir TNI AL Mayor Jenderal (Mar) Nur Alamsyah mengatakan, dalam pertemuan ini akan dibahas sejumlah hal penting, mulai dari operasi amfibi, kepemimpinan melalui modernisasi kekuatan, serta pentingnya interoperabilitas multilateral dalam bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.

Total ada 26 negara yang mengikuti kegiatan ini, meliputi Amerika Serikat Australia, Bangladesh, Brasil, Chile, Kolombia, Ekuador, Fiji, Perancis, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, hingga Timor Leste.

Baca juga: Komandan Marinir Korsel Kujungi Mabesal Pertama Kalinya, Jalin Kerja Sama Militer dengan TNI AL

Sementara itu, Komandan Pasukan Korps Marinir AS untuk Pasifik Letnan Jenderal Jurney mengatakan, PALS tahun ini akan diisi dengan pidato, diskusi panel, perjanjian bilateral dan trilateral, dan demonstrasi kemampuan.

Sepanjang simposium, para peserta memiliki kesempatan untuk berbagi ide, praktik terbaik, dan pengalaman terkini di bidang yang menjadi perhatian bersama.

“PALS menjadi forum yang sangat berharga untuk bertemu tatap muka dengan sesama pemimpin untuk berbagi pelajaran dan ide-ide baru,” kata Jurney, melansir dari Antara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com