Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Pangarep Diprediksi Gabung PSI Bukan PDI-P, Kenapa?

Kompas.com - 06/07/2023, 23:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam memperkirakan bahwa putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep akan bergabung menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hal ini tak lepas dari gencarnya PSI beberapa waktu belakangan mengusulkan Kaesang sebagai Calon Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Apalagi, Presiden Jokowi juga dinilai memberikan perhatian besar bagi PSI.

"Tegasnya sikap dan posisi Kaesang di PSI, tampaknya juga menegaskan bahwa PSI mendapatkan perhatian lebih dari Jokowi," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (6/7/2023).

"Jika Jokowi semakin yakin pada kekuatan PSI, maka tidak menutup kemungkinan Kaesang akhirnya akan berlabuh ke PSI," sambung dia.

Baca juga: PSI Akui Sudah Ajak Kaesang Gabung sebagai Kader sejak Januari

Umam berpendapat, Jokowi tahu persis langkah-langkah politik yang dilakukan Kaesang kepada PSI.

Dengan demikian, menurut dia, bisa dikatakan bahwa Jokowi turut memberi restu politik bagi Kaesang.

"Di satu sisi, dinamika ini seolah kembali menegaskan asumsi lama bahwa sebenarnya ada problem dalam relasi antara Jokowi dengan PDI-P," ujar dia.

"Memang reaksi PDI-P terhadap Jokowi atau Kaesang sendiri belum begitu tampak, namun kemarahan PDI-P terhadap PSI sendiri belakangan semakin terasa," tambahnya.

Baca juga: Pemkot Depok Tertibkan Atribut Parpol Tak Berizin, Baliho Kaesang Tak Termasuk

Hal ini terlihat ketika PDI-P enggan menanggapi ketika ditanya soal Kaesang yang ingin maju Calon Wali Kota Depok dan diusung PSI.

PDI-P juga lantas menyinggung bahwa pembicaraan Pilkada masih akan dilakukan setelah Pemilu 2024 selesai.

"Problemnya, secara elektoral, langkah politik, strategi dan inovasi PSI ini dianggap secara perlahan menggerus basis pemilih loyal Jokowi yang seharunya berlabuh ke PDI-P, secara perlahan akan berbelok ke PSI. Karena itu, sikap sewot PDI-P terhadap PSI belakangan ini bisa dipahami," tutur dia.

Di sisi lain, Kaesang dinilai sudah mengetahui bahwa PDI-P memiliki aturan dan etika politik yang mewajibkan anggota keluarga kader PDI-P harus berpolitik dari partai yang sama.

Baca juga: PSI Protes Pencopotan Spanduk Kaesang di Margonda: Yang Hilang Spanduk Kaesang Saja!

Menurut Umam, aturan itu tampaknya ditujukan oleh PDI-P untuk mengokohkan akar, loyalitas dan juga menguatkan kaderisasi internal partainya.

"Karena itu, menimbang Kaesang adalah putra Jokowi yang notabene petugas partai PDI-P, maka langkah Kaesang yang belakangan justru tampak lebih dekat dengan PSI dan seolah menghindari adanya ruang komunikasi politik dengan PDI-P, merupakan wujud sikap mengacuhkan sekaligus pembangkangan terhadap aturan main berpolitik di PDI-P yang ia ketahui," papar Umam.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com