JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, bonus demografi Indonesia bisa menjadi bencana jika kita tak bisa mengelola.
Menurutnya, bonus demografi akan menyebabkan penduduk usia produktif di Indonesia menjadi sangat besar pada 2030.
"Pada 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, di mana komposisi usia penduduk produktif menjadi sangat besar. Bonus demografi itu hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. Ini bisa menjadi peluang tapi ini juga bisa menjadi bencana jika kita tidak bisa mengelolanya," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara Inclusive Lifelong Learning Conference yang ditayangkan YouTube Kartu Prakerja, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Jokowi dan Tanda Tanya Cawapres Prabowo: Pertimbangkan Nama Gibran hingga Arahan Last Minute
Untuk menjawab tantangan tersebut, pada 2020, pemerintah menginisiasi program pelatihan prakerja yang memanfaatkan keunggulan teknologi.
Program ini menjadi solusi percepatan peningkatan keahlian bagi masyarakat yang merupakan pembelajaran sepanjang hayat.
"Sebab program ini dapat diikuti oleh siapa pun tanpa ada batasan," tutur Presiden.
Kepala Negara menuturkan, semua sudah sepakat bahwa belajar tidaklah mengenal waktu, tidak mengenal batas usia, dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Sehingga lifelong learning kini menjadi realitas bukan lagi sekadar narasi atau aspirasi.
Baca juga: Jokowi: Pada 2030, Komposisi Penduduk Produktif Indonesia Sangat Besar
"Pembelajaran sepanjang hayat menjadi penting karena dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik," ungkap Jokowi.
Dia melanjutkan, dalam mengelola bonus demografi, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.
Sebab dibutuhkan kerja sama, kemitraan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak dan juga masyarakat agar terjadi percepatan dan bahkan lompatan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia.
"Kita juga harus bisa meyakinkan anak-anak muda khususnya Gen-Z dan Gen-Alfa untuk menjadi a lifelong learner, menjadi pembelajaran seumur hidup," kata Jokowi.
"Agar kualitas hidupnya semakin baik dan menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat, bangsa dan negara," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.