Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapor WHO Sebelum Deklarasi Endemi, Menkes Sebut Indonesia Dipuji Negara Santun

Kompas.com - 04/07/2023, 19:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang santun karena meminta pendapat badan kesehatan tersebut sebelum mendeklarasikan endemi.

Hal ini diutarakan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada Budi saat keduanya bertemu.

Adapun pengumuman status perubahan pandemi menjadi endemi Covid-19 di Indonesia disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo melalui YouTube resmi Sekretariat Presiden pada Rabu (21/6/2023).

"Indonesia termasuk negara yang sebelum kita cabut, kita konsultasi ke WHO. Jadi WHO waktu saya datang sama Dr Tedros, kemarin dia ulang tahun. Dia juga bilang terima kasih Indonesia santun lah, ini kan pandemi bukan pandemi Indonesia saja," kata Budi dalam podcast yang ditayangkan Sekretariat Kabinet RI, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Dari Pandemi ke Endemi Covid-19: Liminalitas, Manusia, dan Peradaban Baru

Budi menyampaikan, WHO setidaknya memberikan 4 hal penting yang perlu dilakukan Indonesia sesaat setelah mendeklarasikan endemi.

Hal pertama, pemerintah perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tata cara yang dilakukan jika terkena Covid-19.

Sebab, perubahan status menjadi endemi berarti pemerintah tidak lagi mengintervensi apa yang harus dilakukan masyarakat dalam menangani penyakit tersebut, termasuk soal kewajiban memakai masker di ruang publik. Covid-19 akan disamakan dengan penyakit lain.

"Saya kasih contoh kalau sakit pilek atau demam berdarah, pemerintah enggak intervensi. Masyarakat yang tahu ini musimnya banyak nyamuk, kita harus hati-hati. Kalau kena DBD tesnya apa, kita sudah tahu mesti cek darah. Masing-masing menjaga kesehatan dirinya sendiri," tuturnya.

Hal kedua, pemerintah perlu memperkuat surveilans dengan cara menyediakan alat tes Covid-19 yang mudah didapatkan masyarakat dan menyediakan alat untuk genome sequencing.

Sejauh ini, kata Budi, alat rapid tes antigen sudah tersedia di apotek terdekat. Masyarakat melakukan tes mandiri dan menangani penyakitnya sendiri.

"Dan kita sudah kasih QR Code. Kalau dia positif, mau daftar (hasil tesnya), QR code nanti bisa dilayani oleh telemedicine, bisa dikirim obat kalau mau. Tapi kalau dia enggak mau, karena merasa sudah tahu bagaimana handle-nya, enggak apa-apa," tutur Budi.

Baca juga: Masa Endemi, Kemenkes Berencana Bakal Tetap Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk 3 Kelompok Ini

Ketiga, negara mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit, termasuk obat-obatan yang dapat dibeli di apotek dengan resep dokter.

Keempat, tetap memberikan vaksinasi Covid-19 pada kelompok rawan, seperti lansia dengan komorbid, tenaga kesehatan di garda terdepan, dan anak-anak dengan kondisi immunocompromised.

"Begitu sudah kena vaksinasi, daya tahan tubuhnya sudah bagus, sama seperti kita vaksinasi bayi. Nah, vaksinasi tetap harus diberikan untuk orang-orang yang komorbid, immunocompromised, dan yang pertama kali belum pernah divaksinasi," jelas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com