JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menumpahkan kekesalannya terhadap masyariq atau perusahaan penyedia layanan haji saat meninjau layanan haji di Mina, akhir Juni 2023.
Yaqut kaget melihat banyak jemaah yang belum makan dan ia pun menolak tawaran makan dari masyariq sebelum para jemaah mendapatkan makanan mereka.
"Selama jemaah saya sudah makan, baru saya makan. Kalau jemaah saya belum makan, saya tidak akan makan," kata Yaqut.
Baca juga: Jemaah Haji Embarkasi Makassar yang Wafat di Tanah Suci Sudah 20 Orang
Ketika itu, Yaqut menemukan bahwa ada jemaah asal Indonesia yang belum makan hingga pukul 22.32 waktu Arab Saudi. Setelah semua jemaah makan, barulah Yaqut meninggalkan lokasi.
Konsumsi jemaah haji asal Indonesia menjadi sorotan karena dianggap tidak layak oleh sejumlah pihak.
Terdapat laporan yang memperlihatkan jemaah haji di kloter tertentu tidak mendapatkan distribusi makanan. Warganet pun beramai-ramai mengomentari menu yang disediakan.
Viral juga sebuah video yang menarasikan jemaah haji Indonesia terlantar di Mina hingga siang hari.
Bahkan, jemaah banyak yang kehausan dan kelaparan serta ada yang dilaporkan pingsan.
Namun, jemaah haji Indonesia akhirnya sudah diberangkatkan ke Mina setelah kemacetan di jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jemaah dari Muzdalifah ke Mina terurai.
Baca juga: Saat Menag Yaqut Marah ke Masyariq soal Makanan Jemaah Haji...
Atas persoalan ini, Kementerian Agama telah melayangkan protes kepada pihak masyariq di Arafah-Mina-Muzdalifah (Armina).
"Kita sudah sampaikan protes keras ke masyariq terkait persoalan yang terjadi di Muzdalifah. Kita akan terus kawal ini, agar Mashariq bergerak lebih cepat dalam penyiapan layanan bagi jemaah haji," kata Dirjen Pelayanan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Mekkah, dikutip dalam siaran pers, Jumat (30/6/2023).
Protes keras disampaikan ke masyariq karena penyediaan layanan Armina sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka.
Mekanisme ini disebut juga dilakukan oleh semua negara, proses penyediaan layanan dalam skema kemitraan dengan otoritas masyariq. Oleh karena itu, Hilman berharap pelayanan jauh lebih baik ke depannya.
"Di Armina, sepenuhnya penyediaan layanan dilakukan masyariq. Karenanya, kita minta agar semua hak jemaah haji Indonesia bisa diberikan dengan baik," ujar Hilman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.