Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri: Jakarta Cocok Berubah Jadi Pusat Bisnis, Identitas Baru Harus Dirumuskan

Kompas.com - 22/06/2023, 19:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mengatakan, Provinsi DKI Jakarta paling tepat berubah menjadi pusat bisnis.

Hal itu disampaikannya berdasarkan pengalaman berbagai negara serta sejarah perkembangan Jakarta.

"Belajar dari pengalaman berbagai negara serta sejarah perkembangan Jakarta, Provinsi Jakarta adalah paling tepat berubah menjadi pusat bisnis yang bukan saja nasional, melainkan global," ujar Suhajar dilansir siaran pers Kemendagri, Kamis (22/6/2023).

"Untuk menjadi pusat bisnis tersebut, Jakarta harus mampu merumuskan identitas baru kota Jakarta," kata dia.

Baca juga: Rapat Paripurna HUT Jakarta, DPRD DKI Nyatakan Dukung Perpindahan Ibu Kota Negara

Selain itu, Jakarta perlu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, menjadikan Jakarta sebagai inkubasi bisnis berbasis jasa dan teknologi, serta menetapkan strategi agar Jakarta tetap menarik bagi investasi baik dalam maupun luar negeri.

Menurut Suhajar, berbagai catatan penelitian telah membuktikan bahwa investasi di sektor jasa dan ekonomi kreatif yang berbasis budaya memberi dampak ekonomi lebih besar daripada investasi di sektor sumber daya alam dan industri manufaktur.

"Oleh karena itu karakteristik Jakarta dalam memilih jenis investasi juga harus diarahkan pada sektor-sektor tersebut,” ujar dia.

Menurut dia, Jakarta perlu menyesuaikan diri sehingga memberi arah yang jelas bagi perjalanannya di masa depan sebagai kota pusat bisnis regional, bahkan global.

Sebab, kota-kota dunia yang menjadi pusat bisnis regional dan global memelihara nilai-nilai keterbukaan dan keberagaman.

"Yang bukan saja memperkuat nilai-nilai lokal yang harus dipertahankan dan dipelihara, melainkan juga kompatibel dengan nilai-nilai peradaban dunia yang dinamis dan futuristik," kata Suhajar.

Baca juga: Kado Heru Budi di HUT Ke-498 DKI: Doa Semoga Jakarta Tidak Banjir...

Sementara itu, dalam kaitannya dengan ulang tahun ke-496 DKI Jakarta, Suhajar memberikan apresiasi terhadap apa yang telah dicapai terutama dalam hal pembangunan.

Prestasi tersebut di antaranya pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta naik dari 3,56 persen pada tahun 2021 menjadi 5,24 persen pada 2022.

Kenaikan itu terjadi setelah Jakarta pernah menjadi daerah dengan jumlah pasien Covid-19 tertinggi dan paling parah di Indonesia.

"Selain itu, realisasi investasi Jakarta juga termasuk yang tertinggi di Indonesia dan meningkat signifikan dibandingkan periode pandemi Covid-19 atau pada 2020," ungkap Suhajar.

"Jakarta menyumbang 17 persen perekonomian nasional, kinerja positif ekonomi Jakarta tentu akan mampu menguatkan perekonomian nasional," kata dia.

Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta tercatat paling tinggi di Indonesia dan meningkat setiap tahunnya dari 80,77 pada tahun 2020 menjadi 81,65 pada tahun 2022.


Sementara itu, angka kemiskinan menurun meskipun sedikit, yakni dari 4,69 persen pada tahun 2020 menjadi 4,61 persen pada tahun 2022.

“Saya berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, dan seluruh stakeholders di Jakarta mampu mempertahankan capaian kinerja positif tersebut, bahkan terus meningkatkannya ke depannya,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com