JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengenang kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam pada 2021 di Laut Bali. Megawati merasa sedih hingga marah mengerti KRI Nanggala-402 dinyatakan “On Eternal Patrol”.
Mulanya, Megawati mengenang saat dirinya diajak Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) TNI Angkatan Laut Laksmana Muda Iwan Isnurwanto masuk ke kapal selam.
“Jadi waktu itu beliau (Iwan) sebagai kapten, masuk kapal selam seperti dipanggang ya, saya kalau suruh masuk lagi dua kali saya tidak mau, cukup satu saja,” kata Megawati dalam sambutannya usai mendapat brevet kehormatan hidro-oseanografi TNI AL di Balai Samudra, Jakarta Utara, Rabu (21/6/2023).
“Jadi bisa terbayangkan, waktu terjadi tenggelam lagi kapal selam itu, antara saya sedih, jengkel, mau marah saja,” ujar Megawati.
Baca juga: Megawati Terima Brevet Kehormatan Hidro-oseanografi TNI AL
Megawati bertanya-tanya, mengapa tidak ada perencanaan yang matang apabila terjadi sesuatu.
“Maksud saya, mengapa kok tidak disiapkan? Mengapa kok tidak dibuat sebuah perencanaan kalau terjadi sesuatu hal, bagaimana melakukan penyelamatannya,” kata Megawati.
“Nah waktu itu saya kan dapat laporan terus. Ya saya ini jelek-jelek, Presiden Kelima, jadi mengatakan, ‘kemungkinan Bu, sudah tidak bisa ditolong kembali',” ucap Megawati.
KRI Nanggala-402 dinyatakan “On Eternal Patrol” atau patroli dalam keabadian.
Baca juga: KSAL Temui Prabowo, Bahas Kebutuhan Postur TNI AL
Tenggelamnya KRI Nanggala-402 diawali ketika kapal selam buatan Jerman mengikuti latihan penembakan senjata strategis TNI AL 2021.
Namun demikian, KRI Nanggala-402 beserta 53 prajurit dinyatakan tenggelam atau subsunk di perairan utara Bali pada 24 April 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.