Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Puan-AHY Dinilai Jadi Manuver Demokrat Tekan Anies

Kompas.com - 20/06/2023, 12:48 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Noory Okthariza menilai, pertemuan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak bisa dilepaskan dari manuver Demokrat.

Demokrat yang saat ini bergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) berharap agar AHY bisa dipasangkan dengan bakal capres koalisi itu, Anies Baswedan, sebagai calon wakil presiden. Namun, meski tim kecil koalisi itu telah menyatakan bahwa Anies sudah memiliki calon, namun sosok tersebut tak kunjung diumumkan.

Menurut Noory, pertemuan AHY dan Puan adalah buah dari rangkaian konflik yang terjadi di internal KPP yang dipantik oleh Demokrat.

Baca juga: Pertemuan Puan-AHY Dinilai Jadi Strategi Komunikasi Politik PDI-P dan Demokrat

"Kalau saya melihatnya pertemuan antara Puan dan AHY itu menunjukan semacam dinamika lanjutan yang terjadi di dalam KPP, sebagian memang itu terkait dengan belum fixed-nya Cawapres dari Anies Baswedan," ujar Noory saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Di sisi lain, Noory membaca, Demokrat terus memberikan tekanan kepada KPP dan Anies agar menetapkan AHY sebagai cawapres Anies.

Karena menurut Demokrat, ujar Noory, AHY adalah sosok yang paling tepat dengan untuk mendampingi Anies.

"Tetapi sampai sejauh ini kan itu (Cawapres) belum diumumkan ke publik siapa cawapresnya, jadi menurut saya pertemuan itu semacam bukan lobi tapi saya melihatnya seperti manuver yang ingin ditunjukan oleh AHY dan Demokrat. Bahwa mereka mungkin saja keluar dari Koalisi dan membentuk koalisi baru bersama PDIP," ujar dia.

Noory juga kian meyakini bahwa pertemuan antara Puan-AHY sebagai manuver politik yang dilakukan Demokrat.

Karena menurut dia, aksi yang dilakukan oleh AHY tersebut mendapat reaksi dari Anies Baswedan yang disebut akan beribadah haji ke Tanah Suci di tanggal yang sama dengan Puan Maharani.

Baca juga: Tanggapan Gibran Soal Pertemuan Puan Maharani dan AHY

"Jadi itu kan semacam respons balik yang ditunjukan oleh Anies bahwa "jangan coba-coba tekan saya, karena saya sebagai capres punya kemampuan gitu untuk fight back terhadap Demokrat dan juga AHY"," ucap Noory.

Sebelumnya, Puan dan AHY menggelar pertemuan di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Minggu (18/6/2023).

Pertemuan tersebut digelar beberapa hari setelah Puan menyebut AHY menjadi salah satu dari 10 nama yang masuk radar cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Pertemuan tersebut berlangsung kurang lebih selama 1 jam, keduanya terlihat akrab dan sempat menyebut sebagai pertemuan kakak dan adik.

Baca juga: Usai Pertemuan AHY-Puan, SBY Cerita soal Mimpi Naik Kereta Api Bareng Jokowi dan Megawati

"Syukur alhamdulillah, tadi pertemuannya itu kurang lebih satu jam lebih ya. Saya banyak sekali yang bisa diomongin, bisa seperti kakak-adik. Tadi Mas AHY bilang, 'Mbak, boleh ya saya menganggap Mbak sebagai kakak?'" ujar Puan dalam jumpa pers di GBK.

"Ya, iya dong," kata Puan menirukan jawabannya kepada AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com