Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bertemu Puan, AHY: Ini Hancurkan Mitos PDI-P dan Demokrat Tak Bisa Bersatu

Kompas.com - 19/06/2023, 10:51 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan anggapan PDI-P dan Demokrat tak bisa bekerja sama sudah tak relevan lagi.

Hal itu disampaikannya melalui akun Instagram @agusyudhoyono setelah bertemu dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).

“Insya Allah untuk bangsa dan negara, politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Pertemuan ini juga menghancurkan mitos bahwa PDI-P dan Partai Demokrat tidak bisa bersatu,” ujar AHY.

Ia mengungkapkan, pertemuan dengan Puan juga membahas beberapa hal yang terjadi di masa lalu antara kedua partai politik (parpol).

Baca juga: Saat Megawati dan SBY Kompak Titip Pesan untuk Pertemuan 4 Mata Puan-AHY...

Dalam komunikasi tersebut, AHY mengklaim telah mendapatkan kesimpulan bahwa banyak kabar yang salah dan sudah tersebar di masyarakat tentang hubungan PDI-P dan Demokrat.

“Dalam pertemuan tadi, kami saing mencocokan catatan. Ternyata ada juga rumor-rumor masa lalu yang terlanjur berkembang, padahal ternyata itu tidak benar,” ucap dia.

Terakhir, AHY berharap agar pertemuan dengan Puan membawa insipirasi dalam dunia politik bahwa perbedaan pandangan tak menghalangi komunikasi antar parpol.

“Mudah-mudahan pertemuan tadi menjadi oase sekaligus inspirasi, bahwa meskipun politik itu sering kali menempatkan seseorang atau partai dalam sikap politik dan pilihan yang berbeda, namun jalinan silaturahmi dan persahabatan tetap bisa mencairkan suasana,” imbuh dia.

Baca juga: Puja-puji AHY untuk Puan: Politisi Hebat hingga Rekam Jejak Lengkap

Diketahui dalam pertemuan tersebut AHY dan Puan terlibat pembicaraan selama lebih dari 1 jam. Puan menyatakan keduanya tidak berpura-pura dalam komunikasi itu. Ia berharap pertemuan dengan AHY tetap bisa terjalin di kesempatan berikutnya.

“Kami bersepakat bahwa ini enggak boleh berhenti sampai di sini. Bicara politik itu bukan berarti kemudian stop sampai ini, seolah-olah selesai," sebut Puan dalam jumpa pers di kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Minggu.

Adapun hubungan antara PDI-P dan Demokrat mulai hangat setelah AHY disebut Puan masuk sebagai kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang dipertimbangkan untuk mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebelum keduanya bertemu, komunikasi lebih dulu dilakukan oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Sementara itu, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menceritakan, hubungan PDI-P dan Demokrat terakhir kali berjalan dengan baik saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di periode kedua, yakni tahun 2009-2014.

Kala itu, dari pihak PDI-P yang aktif melakukan komunikasi adalah ayah Puan, almahrum Taufik Kiemas yang menjabat sebagai Ketua MPR RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com