Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haedar Nashir Bahas Keadilan Sosial di Gagas RI Episode Ketiga

Kompas.com - 13/06/2023, 07:38 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Program bersama KG Media, Gagas RI, kini memasuki episode ketiga.

Episode tiga Gagas RI mengangkat isu perekonomian, keadilan dan kesejahteraan.

Dalam episode terbaru ini, Gagas RI mendatangkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke-15 Haedar Nasir sebagai narasumber.

Selain itu, Gagas RI juga menghadirkan sejumlah narasumber lain untuk menjernihkan diskusi. Mereka adalah Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta Sebayang, Sosiolog Universitas Indonesia Meuthia Ganie-Rochman, dan Ekonom INDEF Hendri Saparini.

Gagas RI juga dipandu oleh pengamat kebhinekaan, Sukidi, yang menjadi moderator di setiap episode.

Baca juga: Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Tak Terlibat Politik Praktis

Gagas RI episode tiga diselenggarakan pada Senin (29/5/2023) di Studio 1 KompasTV, Menara Kompas Palmerah, Jakarta Barat.

Tema ekonomi berkeadilan dan kemanusiaan diangkat menjadi fokus utama diskusi.

Salah satu gagasan para pendahulu bangsa sudah tertulis dalam sejarah dan undang-undang negara, yakni keadilan sosial.

Pada Pembukaan Undang-Undangan 1945, Indonesia dengan lantang menentang penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Pada sila terakhir ideologi bangsa Pancasila, tertera pula kalimat, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia".

Baca juga: Ingatkan Signifikansi Keadilan Sosial, Ketum PP Muhammadiyah: Indonesia Perlu Berjuang Keras untuk Mencapainya

Presiden Sukarno secara lugas menyatakan Indonesia adalah milik semua kalangan. Wakil Presiden Mohammad Hatta juga menyampaikan perekonomian nasional disusun berdasarkan asas kekeluargaan, sehingga kekayaan yang dikandung bumi dan air negara ini harus digunakan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.

Hal itu bisa diartikan keadilan dan kemanusiaan menjadi isu yang selalu difokuskan Bangsa Indonesia sejak dulu. Namun bila kita melihat kenyataan sekarang, Indonesia masih perlu berjuang keras untuk mencapai misi mulianya.

Pengentasan korupsi mengalami stagnasi dan bahkan politisasi. Utang negara masih masih tertimbun, tak tahu bagaimana masa depan penyelesaiannya.

Problem ekonomi-politik oligraki yang tidak sejalan dengan gagasan para pendahulu masih banyak dipraktikkan di depan mata kita.

Baca juga: Gotong Royong Mempercepat Keadilan Sosial


Haedar Nasir menyatakan bahwa untuk mengatasinya, diperlukan paket kebijakan yang progresif dari pemerintah.

"Kami yang di akar rumput sudah berterima kasih untuk langkah-langkah pada setiap fase pemerintahan, tapi tampaknya mengalami stagnasi. Untuk mengatasi kesenjangan sosial, memang perlu ada langkah-langkah politik yang berani," ujar Haedar.

Masih banyak pula langkah-langkah yang perlu diambil oleh semua kompenen bangsa, termasuk masyarakat itu sendiri. Apa saja langkah tersebut? Pemaparan narasumber dan para panelis dalam Gagas RI episode 3 yang sudah bisa ditonton di Moview.

Baca juga: Haedar Nashir Sebut Jokowi Presiden yang Paling Sering Kunjungi Kantor PP Muhammadiyah

Gagas RI adalah program bersama KG Media untuk memberi ruang para tokoh menyampaikan pikirannya kepada masyarakat. Di forum bulanan ini, kami mengundang dan mengumpulkan tokoh-tokoh inspiratif dari berbagai bidang dan latar belakang serta menghadirkan audience terpilih dan terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com