Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[GELITIK NASIONAL] Kemelut Koalisi Perubahan soal Cawapres Anies, PDI-P dan Demokrat Saling Lirik

Kompas.com - 12/06/2023, 08:29 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selamat pagi untuk seluruh sobat Kompas.com. Kami mencoba merangkum peristiwa politik selama sepekan lalu dalam artikel gelitik nasional ini.

Geliat politik tingkat nasional pada sepekan lalu cukup ramai dengan isu seputar kemelut yang terjadi di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Kemelut yang terjadi di KPP utamanya adalah soal adanya desakan supaya sang bakal calon presiden, Anies Baswedan, segera mendeklarasikan siapa sosok yang akan mendampinginya sebagai bakal calon wakil presiden.

Sedangkan di sisi lain, Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mulai saling membuka komunikasi menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Padahal sebelumnya kedua partai politik itu berada dalam posisi yang berseberangan, yakni PDI-P yang saat ini sebagai partai penguasa dan Demokrat sebagai oposisi.

Baca juga: Rencana Pertemuan Puan-AHY, Upaya Rekonsiliasi PDI-P dan Demokrat Usai 20 Tahun Jalin Relasi Konflik?

Kemelut KPP soal bakal cawapres Anies

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief saat ditemui di gedung KPK mengaku dixexar tim penyidik terkait sumbangan yang diberikan Ricky Ham Pagawak, Senin (15/5/2023).KOMPAS.com/Syakirun Ni'am Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief saat ditemui di gedung KPK mengaku dixexar tim penyidik terkait sumbangan yang diberikan Ricky Ham Pagawak, Senin (15/5/2023).

Kita awali dengan mengulas tentang kemelut yang saat ini tengah menerpa KPP. Sebagaimana kita ketahui, poros koalisi itu dihuni oleh Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketiga partai politik itu sudah meneken perjanjian dan kontrak politik untuk membentuk koalisi dan mendukung Anies yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta sebagai bakal calon wakil presiden.

Persoalan menyeruak setelah pada pekan lalu dipaparkan hasil survei terkait elektabilitas 3 bakal capres yang ada saat ini. Yaitu Anies, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

berdasarkan temuan Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Anies sebagai bakal capres turun sejak Juli 2022.

Baca juga: Upaya PDI-P Dekati Demokrat di Tengah Desakan agar Anies Baswedan Umumkan Bakal Cawapres...

Dalam simulasi tiga nama yang dilakukan Indikator, elektabilitas Anies secara berturut-turut, yakni 29,4 persen pada Juli 2022.

Lalu, pada Oktober 2022 jadi 28,4 persen. Kemudian, turun lagi pada Januari 2023 jadi 24,2 persen. Pada Februari 2023 menjadi 24 persen, dan April 2023 jadi 22,2 persen.

Selanjutnya, penurunan kembali terjadi pada awal Mei 2023 jadi 21,8 persen, dan akhir Mei 2023 elektabilitas Anies 18,9 persen.

Bahkan, kini elektabilitas Anies terpaut jauh dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan 34,2 persen dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diperingkat pertama dengan 38 persen.

Demokrat lantas resah dengan hasil survei itu. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, melontarkan pernyataan dengan mencurigai elektabilitas Anies Baswedan terus turun karena cawapres tak kunjung dideklarasikan.

Baca juga: Demokrat Desak Cawapres Ditetapkan, Anies Jawab Singkat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com