Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pahit Masa Kecil Ganjar, Orangtua Harus Utang dari Bulan ke Bulan

Kompas.com - 11/06/2023, 05:11 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo mengaku, keluarganya menjalani hidup dengan menanggung utang dari bulan ke bulan.

Ganjar mengatakan, keadaan itu terjadi ketika ia masih kecil. Ia mengungkapkan, ayahnya merupakan pensiunan polisi yang hanya berpangkat letnan satu (Lettu).

Cerita pahit itu Ganjar sampaikan di hadapan Relawan Ganjar Punya Rakyat (Gapura) Nusantara, di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

“Bapak saya pensiunan polisi yang pada saat itu pangkatnya letnan satu, yang hidupnya harus membayar utang dari bulan ke bulan,” ujar Ganjar, Sabtu (10/6/2023).

 

Gaji ayahnya bulan ini, kata Ganjar mencontohkan, digunakan untuk membayar biaya belanja bulan sebelumnya.

Hal ini terus berlanjut hingga akhirnya Ganjar dan saudara-saudaranya harus melunasi utang keluarga mereka.

“Kami anak-anaknya harus membereskan utang orangtua kami setelah kami bekerja,” tutur Ganjar.

“Jadi kami tidak hidup dalam keenakan dan kemewahan, tidak sama sekali,” kata tambahnya.

Baca juga: Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara Stempel PKI

Mendengar cerita masa kecil Ganjar itu, seketika ruangan menjadi riuh. Ratusan relawan termasuk para pengurus intinya yang terdiri dari purnawirawan jenderal TNI/Polri bertepuk tangan.

Menurut Ganjar, sejak kecil, ayahnya mendidik dengan spirit perjuangan dan disiplin militer.

Ia lantas mencontohkan satu hal kecil, yakni menyemir sepatu.

Ketika anak yang mendapat tugas menyemir gagal membuat sepatu mengkilap, maka ia akan dihukum.

“Kalau tidak mengkilap kita disuruh lari,” kenang Ganjar.

Baca juga: Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Ia juga menyebut ibunya mendidik anak-anaknya agar mandiri. Ganjar dan saudaranya sudah bisa memasak nasi goreng hingga sambal tempe sejak SD.

Pun mencuci baju, menyetrika, dan mencuci piring.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar mengaku gemetar saat ditunjuk Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri sebagai bakal capres.

Sebab, kata Ganjar, ia lahir dari orang biasa sebagaimana kebanyakan relawan.

“Bapak, Ibu tapi saya terlalu narsis kalau cerita masa lalu saya. Saya mau sharing saja semua punya kesempatan yang sama dan ketika Allah memberikan jalan,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com