Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara "Stempel PKI"

Kompas.com - 10/06/2023, 22:44 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) yang diusung PDI-P dan PPP, Ganjar Pranowo menyebut Presiden Joko Widodo mengalami kekalahan dalam kontestasi politik di beberapa tempat gara-gara stempel "Partai Komunis Indonesia" (PKI).

Pernyataan ini Ganjar sampaikan saat melontarkan beberapa pujian untuk Jokowi di depan Relawan Ganjar Punya Rakyat (Gapura) Nusantara.

Menurut Ganjar, meski dihimpit keterbatasan dan tudingan PKI, Jokowi tidak menyerah.

"Dan dengan segala keterbatasan beliau dengan stempel PKI pada saat itu, sehingga dia harus kalah dalam beberapa tempat dan kontestasi," kata Ganjar di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

Baca juga: Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Ganjar lantas melontarkan pujian lainnya. Menurut Gubernur Jawa Tengah itu, Jokowi tetap menunjukkan rasa cintanya untuk wilayah tempat ia kalah.

Selain itu, Jokowi yang kerap didolok-olok tidak pintar, plonga-plongo, hingga disebut kurus justru begitu berani mengambil langkah-langkah ekonomi politik yang tegas.

Tindakan itu di antaranya adalah keputusan untuk menetapkan hilirisasi sejumlah hasil tambang seperti nikel, bauksit, dan lainnya.

Tindakan Jokowi melarang ekspor bahan mentah itu ditentang keras oleh negara-negara Eropa. Namun, Jokowi tetap pada keputusannya.

Baca juga: Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

"Beliau menyampaikan kemudian, ya nikel tidak akan saya ekspor, ya setelah itu bauksit, setelah itu mineral yang lain dan kemudian menjadi perlawanan dari seluruh Eropa," tutur dia.

Menurut Ganjar, kebijakan Jokowi itu merupakan bentuk upaya untuk membuat Indonesia menjadi negara yang berdaulat secara ekonomi dan politik.

Selain melarang ekspor bahan mentah, kata Ganjar, hanya pada era Jokowi pemerintah berhasil mengambil alih tambang emas PT Freeport Indonesia.

"Tahun 1968-1969 Freeport berdiri dan tidak ada satu pun para pemimpin mampu mengambil alih kecuali Jokowi,” kata Ganjar.

Pernyataan Ganjar ini seakan menjadi balasan atas pujian Jokowi. Pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P ketiga pada Selasa (6/6/2023), Jokowi yang memuji Ganjar. Rakernas itu sebenarnya digelar tertutup.

Namun, pernyataan Jokowi diketahui dari sebuah video viral di media sosial yang sudah dikonfirmasi kebenarannya oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, Kamis (8/6/2023).

Dalam video itu, Jokowi mengandaikan Ganjar seolah sebuah produk yang bisa segala hal.

"Kalau dilihat sebagai sebuah produk, Pak Ganjar ini semuanya punya," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com