Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Dinilai Realistis Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres Dibanding Puan Maharani

Kompas.com - 28/05/2023, 20:33 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dinilai realistis karena memilih Gubernur Jawa Timur Ganjar Pranowo dibandingkan anaknya, Puan Maharani, sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi mengatakan, Megawati tentu sudah berpikir keras dan panjang terkait capres yang akan diusung PDI-P.

“Tapi dia tahu juga lebih baik realistis. Dan saya pikir itu yang membuat dia memutuskan bahwa akhirnya yg paling baik adalah Ganjar,” ucap Jusuf di acara ROSI Kompas TV yang tayang pada Kamis (25/5/2023).

Baca juga: PDI-P Daftarkan Puan Maharani sebagai Bakal Caleg 2024

Menurut Jusuf, Megawati tentu ingin agar anaknya menjadi capres yang diusung partai berlogo banteng.

Akan tetapi, Jusuf menilai Megawati tidak bodoh serta menyadari bahwa elektabilitas anaknya masih rendah untuk menjadi capres.

“Megawati tidak bodoh. Dia sadar betul kenyataan yang ada. Dia juga tahu bahwa anaknya ini nggak bisa ini karena 1,7 saja persen dia dapat, mau apa toh,” ucapnya.

Jusuf mengakui Megawati adalah sosok yang bernyali besar dalam menyusun strategi terkait pelaksanana pilpres.

Sebelumnya, Megawati juga lebih memilih mencalonkan Jokowi daripada dirinya sebagai capres dari PDI-P pada Pilpres 2014.

Baca juga: Pesan Megawati, Semua Kader PDI-P Banten Sosialisasikan Ganjar Pranowo

Hal tersebut, kata Jusuf, merupakan aspek yang harus dihormati dari Megawati.

“Ini orang pemimpin, jangan lupa ini anaknya Soekarno. Jadi dengan demikian harus lah diakui megawati itu bernyali dan dia tahu apa yang harus dia lakukan apalagi kalau menyangkut perlawanan,” imbunnya.

Diberitakan sebelumnya, Megawati mengumumkan Ganjar sebagai capres untuk mengikuti Pilpres 2024. Hal ini ditetapkan dan diumumkan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023).

Dalam acara ini hadir Presiden Joko Widodo, sejumlah elite PDI-P antara lain Puan Maharani, Hasto Kristiyanto, Prananda Prabowo, dan Pramono Anung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com