Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapor Ingin Jadi Cawapres Prabowo, Cak Imin Sebut Jokowi Bilang Lanjutkan

Kompas.com - 24/05/2023, 08:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku menyampaikan keinginannya menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Senin (22/5/2023).

Cak Imin mengungkapkan, sejatinya keinginan tersebut sudah lama diutarakannya pada Jokowi. Termasuk, pada pertemuan Senin kemarin.

"Itu kan sudah lama, sering diskusi itu," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Ditanya bagaimana respons Jokowi mendengar keinginan tersebut, Cak Imin mengaku bahwa Kepala Negara mempersilakan.

"'Ya, lanjutkan' (keinginan jadi cawapres Prabowo). Gitu saja (jawaban Jokowi)," ujar Cak Imin.

Baca juga: Muhaimin Bertemu Jokowi di Istana Kemarin, Bahas Dinamika Politik

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR ini mengaku banyak hal yang dibahas dalam pertemuan dengan Jokowi.

Selain soal perkembangan ekonomi negara, Muhaimin Iskandar juga menyebut pertemuan itu membahas soal koalisi Pemilu 2024.

"Ya saya laporkan kita jalan terus, koalisi PKB-Gerindra jalan terus. Saya laporkan ke presiden juga pertemuan-pertemuan kiai-kiai mendukung koalisi dan seterusnya," kata Cak Imin.

Selain itu, Muhaimin Iskandar juga membenarkan adanya pembahasan soal calon presiden (capres) dan cawapres.

Hanya saja, ia mengaku tak bisa menyampaikan isi pembicaraan itu.

"Ya ada (bahas capres-cawapres), tapi kan nanti, tidak bisa diceritakan," ujarnya.

Baca juga: Muhaimin Temui Jokowi: Lapor Perkembangan Koalisi PKB-Gerindra

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa memberikan sinyal bahwa cawapres Prabowo berasal dari PKB.

Desmond juga membantah jika penentuan capres dan cawapres di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) menemui jalan buntu atau deadlock.

"Tidak deadlock karena kita sepakat wakil kita adalah dari PKB. Jadi, kalau ada yang bilang deadlock, enggak," kata Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.

Menurut Desmond, soal keputusan siapa cawapres Prabowo ada di tangan PKB.

Ia mencontohkan, jika PKB menunjuk Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Prabowo, Gerindra akan menerimanya.

"Kalau PKB tunjuk yang lain, ya itu wakil Prabowo. Asal dari usulan PKB," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Baca juga: Ditanya soal AHY Jadi Cawapres Prabowo, Muhaimin: Nama Lain Tak Pernah Dibahas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com