Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Bertemu Jokowi di Istana Kemarin, Bahas Dinamika Politik

Kompas.com - 23/05/2023, 15:37 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Jakarta Pusat, pada Senin (22/5/2023).

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, Jokowi dan Muhaimin membahas perkembangan politik saat bertemu di Istana.

"Silaturahmi saja, sambil update perkembangan mutakhir, baik terkait dinamika politik maupun target dan capaian pembangunan," ujar Jazilul saat dimintai konfirmasi, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Prabowo dan Muhaimin Berencana Kunjungi Megawati, Sekjen PDI-P Singgung Tugas Puan Maharani

Jazilul menjelaskan, Muhaimin memang belum sempat melaksanakan halalbihalal bersama Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Jazilul mengungkapkan Jokowi mengapresiasi koalisi yang dibangun oleh PKB dan Gerindra.

Namun demikian, Jazilul menegaskan Jokowi tetap netral meski mengapresiasi koalisi Gerindra-PKB.

"Ya tentu Pak Jokowi harus netral ya. Namun, bahwa kerja sama yang dibangun PKB-Gerindra mendapatkan apresiasi karena memang Pak Prabowo dan Gus Imin dianggap... Atau Gerindra-PKB partai yang ideal untuk bekerja sama," tuturnya.

"Apalagi dari suara Pak Prabowo juga lebih tinggi dari yang lain, elektoralnya," sambung Jazilul.

Selain itu, kata Jazilul, Cak Imin menghadap ke Istana sendirian, tidak ditemani jajaran DPP PKB. Dia mengatakan, mereka tidak harus bertemu di ruang publik demi keleluasaan.

Diketahui, PKB saat ini berkoalisi dengan Partai Gerindra. Kedua partai ini bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Namun, koalisi ini belum memutuskan memberikan dukungan terhadap calon presiden tertentu.

Baca juga: Soal Peluang PDI-P Tunjuk Cawapres Ganjar dari NU, Muhaimin: Pernyataan Ketua PBNU Kan NU Tak Sodorkan

Sementara itu, PKB juga menjalin komunikasi dengan Partai Golkar untuk kerja sama politik menghadapi Pemilu 2024.

Adapun Partai Golkar sebelumnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

PPP belakangan mendukung Ganjar Pranowo menjadi bakal calon presiden setelah dideklarasikan PDI-P.

Selain Ganjar, terdapat bakal calon presiden lainnya yang dideklarasikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan. KPP yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com