Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Zelensky, Jokowi Ungkap Indonesia Siap Jadi Jembatan Rusia-Ukraina

Kompas.com - 22/05/2023, 14:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia siap menjadi jembatan untuk perdamaian Rusia dan Ukraina.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Jepang.

Pertemuan tersebut dilakukan pada hari kedua KTT G7. Selain Ukraina, Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Komisi Eropa, Korea Selatan, dan Perancis.

Diketahui, dua negara itu mulai berperang pada 24 Februari 2022, ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran kepada Ukraina. Invasi itu ditandai dengan pidato Putin yang mendeklarasikan operasi militer di Ukraina melalui televisi pemerintah Rusia.

"Presiden Indonesia menyampaikan Indonesia terus mendukung upaya perdamaian dan siap menjadi jembatan antara Ukraina dan Rusia," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L. P. Marsudi, dalam pernyataan pers secara daring, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-452 Serangan Rusia ke Ukraina: Jatuhnya Bakhmut | Zelensky di G7

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mendengarkan langsung situasi terkini dari Zelensky soal situasi terkini di Ukraina.

Jokowi, kata Retno, ikut menyambut baik perpanjangan Black Sea Grain Initiative selama dua bulan yang sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia.

Komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam perbaikan salah satu rumah sakit di Kyiv juga dibahas. Sementara itu, Zelensky mengapresiasi posisi RI dan menghargai kunjungan Jokowi ke Kyiv beberapa waktu lalu.

"Presiden Zelensky menyampaikan bahwa Presiden Jokowi adalah salah satu pemimpin yang pertama berkunjung ke Kyiv di saat situasi sangat sulit," ucap Retno.

Adapun dalam pertemuan sesi 8 KTT G7 Outreach, Jokowi menyoroti perang masih terjadi di berbagai negara.

Baca juga: Rusia Tuduh KTT G7 Jadi Pertunjukan Propaganda Ukraina

Saat itu, Zelensky turut hadir dalam pertemuan, diundang oleh tuan rumah dan menyampaikan pernyataannya yang pada dasarnya memberikan situasi terkini di Ukraina.

"Presiden melihat bahwa semua pemimpin dunia sepakat untuk menjadikan dunia damai, stabil dan sejahtera. Tetapi kenyataannya situasi justru berbeda: distrust semakin tebal, rivalitas semakin meruncing, perang dan konflik main terjadi di mana-mana," ungkap Retno.

Lebih lanjut Jokowi menekankan, semua pemimpin harus memiliki keberanian dan kemauan untuk melakukan revolusi besar.

Tujuannya untuk membawa perubahan dan perbaikan agar perang dapat dihentikan. Karena pada akhirnya, selalu rakyat yang menjadi korban.

"Sebagai penutup Presiden menegaskan bahwa peace, stability and prosperity is our common responsibility and our common goal. Presiden mengajak sema pemimpin melakukan perubahan untuk menciptakan perdamaian," jelas Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com