Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Sebut Siapapun Boleh Nyapres, Negara Jangan Melarang

Kompas.com - 21/05/2023, 19:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Calon Presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan mengatakan, sebagian masyarakat Indonesia masih merasa tertekan meski sudah mengecap reformasi 25 tahun lamanya.

Dia pun menyinggung soal pemilihan presiden tahun depan. Dia berharap, tidak ada intervensi dari pihak manapun terkait siapa saja yang boleh maju menjadi calon presiden (capres) maupun yang tidak.

"25 tahun lalu ketika perjuangan reformasi, kita ada di suasana ketertekanan. Ekonominya tertekan, kebebasannya tertekan. Hari ini sebagian dari kita merasakan kebebasan yang tertekan," kata Anies dalam acara Temu Kebangsaan di lapangan tenis indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).

"Dulu negara mengatur siapa saja boleh maju ke Pilpres, walikota, bupati, semua diatur. Hari ini jangan sampai ada pengaturan siapa yang boleh maju dan siapa yang tidak boleh maju," imbuh Anies.

Baca juga: Anies Klaim Jalan Nasional Tak Berbayar Era SBY Lebih Panjang Dibanding Jokowi, Cek Faktanya di Sini

Anies menyebut, negara harus menyerap seluruh aspirasi masyarakat, termasuk soal siapa yang akan didukungnya menjadi presiden masa depan.

Negara kata dia, harus memberikan kesempatan kepada mereka yang memperjuangkan.

"Bila rakyat menginginkan si A menjadi calon, izinkan negara ini memberikan kesempatan kepada mereka memperjuangkan. Bukan malah negara menghentikan, bukan malah negara melarang," tutur Anies.

Lebih lanjut Anies menyebut, negara harus menjamin kemerdekaan setiap warganya, termasuk merdeka dalam memilih.

Baca juga: Temui Relawan, Anies Singgung Pemerintah Pusat Ambil Proyek Daerah yang Tak Jalan

Apalagi kata dia, calon presiden yang dipilih setiap orang bukan diatur oleh pemerintah. Melainkan dipilih oleh partai-partai politik atas aspirasi dari rakyat.

Ia pun meminta para relawannya terus berjuang bersama meraih kemenangan.

"Negara menjamin kemerdekaan dan itu yang harus sekarang kita perjuangkan. Jadi kita yang berada di sini adalah kita yang punya aspirasi. Dan kita menuntut agar ada kesetaraan, kesempatan, bagi siapa pun di republik ini," beber Anies.

Sebagai informasi, Anies Baswedan menghadiri acara Temu Kebangsaan Relawan Anies. Pantauan Kompas.com di lokasi, Anies terlihat hadir menyapa para relawan pada pukul 13.43 WIB.

Baca juga: Survei SMRC: 30,3 Persen Responden Sebut Anies Tak Akan Lanjutkan Program Jokowi

Dia tampak mengenakan baju putih, sembari melambaikan tangan kepada relawan di setiap sudut tribun. Senyum semringah nampak pada wajah Anies Baswedan.

Saat kehadirannya, para relawan berdiri untuk menyambut Anies. Kemudian, lagu Indonesia raya bergema di ruangan. Lalu, kalimat "Anies Presiden" menggema pula di ruangan.

Sebelum kehadirannya, para relawan sudah berteriak menyuarakan Anies Baswedan sebagai presiden tahun 2024.

"Siapa presidennya? Anies Baswedan. 2024 Anies presiden," begitu teriakan para relawan.

Para relawan terlihat memadati tribun di bagian atas maupun bagian bawah dengan dresscode berbeda. Banyak pula yang memakai baju berwarna merah putih dengan foto Anies Baswedan di bagian dada sebelah kiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com