Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadiri Rakornas di UGM, Gus Imin Dorong Perubahan Transmigrasi Tradisional ke Modern Transpolitan

Kompas.com - 16/05/2023, 16:25 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar mendorong adanya perubahan transmigrasi dari konsep tradisional menjadi modern dan berasas transpolitan.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Imin itu, paradigma modernitas dalam program transmigrasi merupakan suatu keharusan.

"Konsep transmigrasi modern ini sebetulnya sudah ditawarkan sejak 2018 yang dikenal sebagai transmigrasi transpolitan, untuk menjawab berbagai permasalahan transmigrasi yang tengah dihadapi saat ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Program tersebut, lanjut Gus Imin, mampu menyelenggarakan perencanaan hingga penempatan transmigran hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.

Baca juga: Hadiri Rakornas PAN, Jokowi Berpesan Agar Tak Salah Pilih Koalisi

Pernyataan itu disampaikan Gus Imin saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transmigrasi dan Pembekalan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (16/5/2023).

Gus Imin menjelaskan, transmigrasi modern transpolitan merupakan salah satu upaya bersama untuk meningkatkan eksistensi program transmigrasi dalam percepatan pembangunan wilayah maupun pemerataan persebaran penduduk di Indonesia.

"Untuk itu saya berharap segenap stakeholder dapat memberikan dukungan untuk program transmigrasi transpolitan ini. Salah satu bentuk dukungan nyata adalah dengan sharing anggaran, baik kementerian atau lembaga (K/L) ataupun pemerintah daerah (pemda)," imbuhnya.

Gus Imin menilai bahwa program transmigrasi merupakan program yang berhasil. Pasalnya, kata dia, transmigrasi saat ini telah memindahkan, menata, dan menempatkan penduduk sebanyak kurang lebih 2,2 juta kepala keluarga (KK) atau kurang lebih 9,2 juta jiwa.

Baca juga: Transmigrasi: Pengertian, Tujuan, Sejarah Singkat, dan Fasilitasnya

"Saya melihat program transmigrasi ini sebagai program yang berhasil. Program ini sukses memindahkan, menata dan juga menempatkan kurang lebih 2,2 juta KK, atau kalau jumlah seluruhnya mencapai 9,2 juta jiwa," imbuh Gus Imin.

Lokasi transmigrasi dorong peningkatan perekonomian

Pada kesempatan tersebut, Gus Imin mengungkapkan, lokasi transmigrasi yang mencakup wilayah perbatasan telah mendorong pembangunan dan peningkatan perekonomian di berbagai wilayah.

Utamanya, berbagai wilayah yang sebelumnya terisolasi baik secara akses maupun secara sumber daya.

"Kalau kita lihat data saat ini telah terbentuk 10.688 kelompok tani (poktan), 1.135 koperasi, 495 pasar, 812 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan 50 kawasan sentra produksi crude palm oil (CPO)," ujar Gus Imin.

Baca juga: Upaya Majukan Perekonomian Desa, Djarum Latih 14 BUMDes

Selain itu, Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengatakan, lokasi transmigrasi juga telah menyangga keamanan pasokan pangan.

Menurutnya, ada banyak lokasi transmigrasi yang menjadi lahan tanaman padi dengan luas mencapai 3,3 juta hektar (ha), jagung seluas 310.000 ha, dan sawit seluas 1,1 juta ha.

Gus Imin menilai, keberhasilan transmigrasi bukan hanya capaian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) semata, melainkan keberhasilan banyak pihak yang terlibat.

Oleh karenanya, dia mendorong adanya kolaborasi antarsektor untuk membangun dan mengembangkan transmigrasi.

Baca juga: Transmigrasi di Indonesia, Riwayat Pemerataan dan Kesejahteraan

"DPR selaku representasi rakyat di parlemen bekerja bahu-membahu dengan pemerintah mewujudkan pembangunan nasional untuk kesejahteraan masyarakat. Kita saling bermitra, saling mendukung untuk kebaikan dan kemaslahatan rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tutur Gus Imin.

Selain dihadiri ribuan mahasiswa UGM peserta KKN, rakornas tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (MenterI Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.

Kemudian, hadir pula Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor UGM Ova Emilia, serta Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta Senthot Sudirman.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Nasional
Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Nasional
Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Nasional
PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling 'Fair'

PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling "Fair"

Nasional
Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Nasional
Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Nasional
PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

Nasional
Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Nasional
98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

Nasional
Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Nasional
Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Nasional
Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Nasional
Megawati: Lebih Baik 'Aku Cinta Padamu', Susah Banget Pakai 'Saranghae', Bukannya Menghina...

Megawati: Lebih Baik "Aku Cinta Padamu", Susah Banget Pakai "Saranghae", Bukannya Menghina...

Nasional
Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com