JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus menyampaikan sikap partainya setia bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Padahal, putra sulung Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu terus “digoda” untuk bergabung dengan koalisi lain.
Sinyal godaan pertama nampak dari kunjungan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat berkunjung ke Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2023.
Kala itu, Airlangga menyatakan terbuka menerima partai politik (parpol) di luar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang ingin bergabung.
Baca juga: Golkar Berpeluang Merapat, Gerindra: Golden Ticket Cawapres Prabowo Ada di Cak Imin
“Itulah yang ingin kita bangun karena Indonesia adalah negara besar dan tidak mungkin satu partai politik bisa menyelesaikan semua persoalan di negeri ini, kita harus bersama-sama," ucap Airlangga.
Sementara, AHY justru menyampaikan bahwa Golkar bisa juga bergabung dengan KPP bersama Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Asalkan, sepakat dengan semangat perubahan dan perbaikan yang terus digaungkan KPP dengan calon presidennya, Anies Baswedan.
Baca juga: Demokrat Terbuka dengan Rencana Pertemuan Prabowo-SBY, tapi..
"Apakah kemudian bisa saling bergabung? Ya tadi, semua sangat mungkin kalau tujuannya baik dan bersama-sama kita ingin melakukan perubahan ingin melakukan perbaikan terhadap situasi negeri ini," tutur AHY.
Secara terbuka, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengaku menggoda Demokrat untuk bergabung dalam penjajakan koalisi besar.
Pernyataan itu disampaikan ketika Muhaimin bertemu SBY dan AHY di Puri Cikeas, Rabu (3/5/2023).
Tetapi, ia mengaku upayanya belum berhasil. Sebab, sikap AHY tak berubah, masih ingin berjuang bersama KPP.
“Tapi setelah ketemu ternyata imannya kuat. Karena imannya kuat ya saya harus hati-hati ngomongnya,” kata Muhaimin.
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tengah merencanakan pertemuan dengan SBY yang juga menjabat sebagai Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat.
Namun, rencana itu belum diketahui kapan bakal terlaksana. Pasalnya, kedua tokoh punya kesibukan masing-masing.
“Saya tidak tahu. Insya Allah,” ucap Prabowo.