JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertolak kembali ke Jakarta setelah rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) selesai pada Kamis (11/5/2023).
Dilansir dari keterangan foto yang dibagikan Sekretariat Kepresidenan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi bertolak dari Bandar Udara Komodo yang berada di Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Sejumlah pejabat tampak melepas keberangkatan Presiden dan Ibu Iriana.
Mereka yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat beserta Istri.
Baca juga: ASEAN Desak Israel-Palestina Negoisasi Capai Perdamaian Abadi
Sebagaimana diketahui, KTT ke-42 ASEAN digelar pada Rabu dan Kamis, 10-11 Mei 2023.
KTT tersebut dihadiri para pimpinan negara anggota ASEAN maupun yang mewakili.
Presiden Jokowi memimpin sebanyak tujuh sesi pertemuan selama dua hari rangkaian kegiatan KTT.
Setelah seluruh kegiatan KTT usai pada Kamis siang, Presiden Jokowi membacakan tiga buah kesimpulan yang disepakati oleh para pemimpin negara anggota ASEAN.
Ketiga kesimpulan itu dibacakannya dalam sesi konferensi pers bersama media massa.
"Beberapa kesimpulan penting dari KTT ini adalah, yang pertama, hal yang menyentuh kepentingan rakyat menjadi perhatian penting para leaders," ujar Jokowi dilansir siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Jokowi Sebut Kredibilitas ASEAN Dipertaruhkan dalam Hadapi Konflik Myanmar
"Termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia (human trafficking). Dan saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya," lanjutnya.
Kedua, terkait konflik di Myanmar, Jokowi menegaskan bahwa pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi.
Terkait hal itu, lima poin kesepakatan (five point concensus) yang sebelumnya sudah disepakati oleh pemimpin ASEAN harus mampu lebih diimplementasikan lewat pendekatan inklusif oleh semua negara ASEAN.
"Karena (dalam hal ini) kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan," ucap Jokowi.
Baca juga: ASEAN Deklarasi Janji untuk Melindungi Pekerja Migran di Kawasan
Dia menuturkan, Indonesia siap berbicara dengan siapapun termasuk dengan junta Myanmar dan seluruh stakeholder di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan.