Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Selamat Datang Capres Dukungan PPP

Kompas.com - 26/04/2023, 07:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JIKA tidak aral melintang, Rabu, 26 April 2023, Partai Persatuan Pembangunan atau PPP akan mengumumkan calon presiden (Capres) yang akan diusungnya dalam Pemilihan Presiden 2024 nanti.

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP yang dihelat di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyadari momentum politik yang sedang “hangat” sekarang ini, pascapencapresan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP harus segera disikapi.

Sejauh ini, sudah tiga nama Capres yang muncul di pentas politik nasional. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah dideklarasikan Nasdem, PKS, dan Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Menyusul nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang diusung Gerindra menjadi Capres untuk ke dua kalinya. Gerindra tergabung dengan PKB di Koalisi Indonesia Raya (KIR).

KIR sampai sejauh ini masih “jalan di tempat” mengingat belum ada nama calon wakil presiden yang disepakati untuk mendampingi Prabowo yang masih “jomblo”.

Berikutnya Ganjar Pranowo yang “digas pool” oleh PDIP dan telah didukung pencapresannya oleh Partai Hanura dan PSI.

Baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan adalah tiga nama Capres yang selalu menduduki peringkat tiga besar Capres dari berbagai survei opini publik di sejumlah lembaga survei.

Nama Ganjar dan Prabowo secara bergantian memimpin pemuncak “klasemen” peraih persentase tertinggi sebagai Capres yang akan dipilih oleh pemilih.

Sebaliknya, PDIP secara konsisten menduduki peringkat pertama sebagai partai yang akan “dicoblos” oleh pemilih di Pemilu 2024. Semua hasil survei, selalu menempatkan PDIP sebagai pemenang Pemilu mendatang.

Koneksi hasil survei antara elektabilitas PDIP dengan elektabilitas Ganjar Pranowo menunjukkan relasi yang positif sehingga menjadi daya tarik calon pemilih untuk menyalurkan suaranya nanti di bilik suara.

Tidak hanya calon pemilih, partai-partai dan politisi lintas partai serta tokoh-tokoh publik ingin “melabuhkan” suaranya bersama dengan PDIP untuk dukungan bagi Capres Ganjar.

Kepuasan publik terhadap kepemimpinan Jokowi menjadi penyumbang kestabilan elektabilitas PDIP mengingat Jokowi adalah “pekerja partai” yang membuktikan dirinya begitu lekat dengan program-program pembangunan yang menyentuh kehidupan wong cilik.

Siapapun Capres yang “di-endorse” Jokowi tentunya akan melanjutkan program-program pembangunan yang menyentuh kehidupan masyarakat bawah.

Restu Jokowi akhirnya bermuara kepada Ganjar Pranowo, yang terlihat saat kebersamaan Jokowi bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mengumumkan nama Ganjar sebagai Capres di Istana Batutulis, Bogor (Jumat, 21 Maret 2023) lalu.

Akhir dari tanda tanya publik kepada sosok Capres siapakah yang didukung Jokowi, terjawab sudah. Publik selama ini – termasuk elite dan kader Gerindra – menganggap Jokowi telah menjatuhkan pilihan kepada Prabowo rival terberatnya di Pilpres 2014 dan 2019 tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com