Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sri Wahyuni Nukman
Wartawan

Selain memimpin Forum Daerah UKM Sumut, juga menjabat sebagai Ketua Yaskum Indonesia Wilayah Sumatera Utara. Sehari-hari, aktif mengawal GoSumut selaku Pemimpin Umum, sembari turut menemani pertumbuhan dua buah hati tercinta.

Peta Jalan Perempuan Indonesia 4.0

Kompas.com - 21/04/2023, 06:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KONGRES Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta, menjadi cikal-bakal kelahiran berbagai federasi lintas agama dalam memperjuangkan nasib perempuan di Indonesia.

Ada ragam persoalan perempuan yang disampaikan dalam kongres itu: kekerasan, perkawinan anak, perburuhan, pendidikan perempuan, konservatisme beragama, perempuan sebagai komoditas politik, dan ragam persoalan lain.

Hampir seabad kemudian dari pertemuan para perempuan revolusioner tersebut, rupanya kita masih harus bersua dengan soal yang sama pula.

Persoalan kemiskinan, kesehatan, kekerasan, ekonomi dan pendidikan, perkawinan paksa, ketidakmampuan mengambil keputusan, beban ganda perempuan, perempuan adat kehilangan peran, serta kesetaraan gender dengan ragam bentuknya—seperti marjinalisasi, pelebelan kelas dua, diskriminasi, dan sebagainya.

Satu isu kritis yang tak kalah penting adalah, Pemerintah perlu memprioritaskan ketersediaan layanan dan mengusahakan penurunan angka kematian ibu dan balita.

Beban kematian ibu dan anak sangat tinggi. Pada 2017 saja, tercatat 300.000 ibu meninggal selama dan setelah kehamilan atau persalinan. Selain itu, lebih dari 5 juta balita meninggal saban tahun.

Angka itu mestinya menyadarkan kita semua betapa pentingnya mengurusi soal perempuan dan dinamika kehidupannya sehari-hari.

Kita perlu mengambil langkah nyata dan tepat demi memperhatikan kualitas kehidupan kaum perempuan dan bahu membahu memutuskan mata rantai isu-isu kritis perempuan. Sebab perempuan adalah pilar utama menuju Indonesia emas 2024 dan Indonesia Maju 2045.

Sebagai Ketua Forum Daerah Usaha, Kecil dan Menengah Sumatera Utara, penulis tertarik mengamati dinamika perempuan Indonesia terkini, dengan menautkannya pada gerakan Making Indonesia 4.0 yang merupakan program Pemerintah dalam menyiapkan Indonesia menghadapi era industri digital 4.0.

Peran perempuan pelaku UMKM sejauh ini, aktor wirausaha yang menguasai pelantar digital, jejaring sosial, penggunaan big data, kreator konten, adalah kunci utama pemberdayaan perempuan menuju Indonesia maju.

Jika paragraf di atas kami lanjutkan, maka sudah bisa dipastikan inang-inang di pasar akan paham ke mana arah tujuannya.

Dua dasawarsa silam, mereka tentu tak pernah berpikir jika hari ini berjualan sayuran atau pakaian, juga bisa dilakukan di lokapasar dengan bantuan internet.

TikTok termasuk media sosial yang paling banyak digunakan kaum perempuan saat mereka menjajakan barang dagangannya.

Tanpa perlu bertungkus lumus belajar teknologi informatika, ujug-ujug mereka jadi paham apa itu algoritma, optimisasi mesin pencari, dan tagar agar usaha mereka tumbuh berkembang.

Mereka sadar, meski secara perlahan bahwa zaman menuntut anak-anaknya untuk mengakrabi produk teknologi dalam laku keseharian. Termasuk dalam ranah bisnis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com