Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah-TNI Diminta Pertahankan 2 Cara Buat Bebaskan Pilot Susi Air

Kompas.com - 17/04/2023, 18:06 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menyarankan pemerintah serta TNI-Polri tetap perlu melaksanakan pendekatan persuasif dan tindakan keras dalam upaya membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata di Nduga, Papua.

Dia menilai peristiwa gugurnya Pratu Miftahul Arifin dalam kontak tembak dengan kelompok separatis di Nduga dalam upaya membebaskan Philip tidak perlu dianggap menjadi sebuah kegagalan.

"Yang jelas upaya persuasif adalah tanggung jawab pemerintah, tapi terkait upaya-upaya untuk melakukan tindakan yang dirasa mungkin diperlukan guna mendekati serta mengintai sasaran, memantau keselamatan Susi Air, ini tetap dilakukan TNI-Polri," kata Fahmi seperti dikutip dari program Kompas Petang di Kompas TV, Minggu (16/4).

Baca juga: Panglima TNI Akan Putuskan Penambahan Kekuatan Usai Cek Kondisi di Papua

Di sisi lain Fahmi menilai TNI wajib melakukan evaluasi menyeluruh dari aspek bencana, strategi yang digunakan, keamanan informasi, hingga jumlah personel yang dilibatkan terkait peristiwa gugurnya Pratu Miftahul Arifin.

Fahmi mengatakan, operasi penyelamatan sandera di dalam medan rimba seharusnya dilakukan secara hati-hati dan rahasia.

Menurut informasi sebelumnya, Pratu Miftahul Arifin yang merupakan anggota Satgas Yonif R321/GT gugur dalam kontak tembak dengan kelompok separatis di Nduga pada Sabtu (15/4/2023) pekan lalu.

Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono menyebut kontak tembak antara pasukan TNI dengan kelompok separatis itu berkaitan dengan upaya penyelamatan Philip Mark Mehrtens.

"Jadi ini adalah bagian dari operasi penyelamatan pilot Susi Air," ujarnya.

Baca juga: Operasi Pencarian Pilot Susi Air, TNI: 1 Prajurit Tewas, 4 Orang Selamat, 5 Lainnya Belum Kembali

Julius menuturkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan melakukan evaluasi mendalam terhadap operasi di Papua.

"Operasi tetap kita jalankan. Dalam waktu dekat, Panglima TNI akan melakukan evaluasi yang sangat mendalam berkaitan dengan peristiwa ini," ujar Julius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com