JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDI-P) angkat bicara terkait TikToker Bima Yudho Saputro yang mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung.
Hasto mengatakan, kritik yang disampaikan masyarakat seharusnya direspons dengan cara positif.
Hal ini disampaikan Hasto di Sekolah Partai, Jakarta, Sabtu (15/4/2023).
"Namanya kritik itu boleh. PDI-P biasa menerima kritik, kita harus respons dengan cara positif," kata Hasto, dikutip dari Kompas TV, Senin (17/4/2023).
Baca juga: Buntut Kritik Jalan Rusak di Lampung, Tiktoker Bima Dilaporkan Soal UU ITE, Ini Kata Polisi
Diketahui, Bima langsung dipolisikan dan keluarganya diduga menerima intimidasi usai melayangkan kritik.
Menurut Hasto, cara-cara intimidasi tidak diperbolehkan di negara hukum.
"Segala bentuk intimidasi tidak boleh terjadi di negara hukum," tegas Hasto.
Hasto mengakuai bahwa sebetulnya jalan-jalan di Lampung masih kalah dengan kondisi jalan di Aceh.
"Kalau di Lampung, saya, Mas Djarot, kan kami sering turun, memang jalannya kalah jauh dibandingkan dengan Aceh," imbuh dia.
Baca juga: Saat Bima Yudho Kritik Lampung di TikTok: Diadukan ke Polisi, Diintimidasi, hingga Dapat Dukungan
Diberitakan, beberapa hari setelah videonya viral, Bima mengaku bahwa keluarganya di Lampung mendapatkan intevensi dari polisi.
Dikutip dari Kompas TV, Bima mengaku bahwa ibunya didatangi polisi saat berada di kantor.
Sementara ayahnya, yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dipanggil oleh Bupati Lampung Timur.
"Bokap gue diancam loh, masa kayak gini banget sih? Gue cuman mau ngritik doang, loh. Cuman mau ngasih kritikan," tutur Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.