Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik, Kurangi Ketergantungan Pupuk Kimia

Kompas.com - 06/04/2023, 12:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendorong para petani untuk menggunakan pupuk organik agar tidak ketergantungan pada pupuk-pupuk kimia dan mengurangi pengeluaran petani.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam keterangan pers seusai menanam padi bersama petani di Tuban, Jawa Timur, Kamis (6/4/2023).

"Ini akan banyak mengurangi cost (biaya) yang harus dikeluarkan petani dan tidak ketergantungan pada pupuk-pupuk kimia, tergantung pada industri pupuk kimia," kata Jokowi, Kamis, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Polisi di Situbondo Bongkar Upaya Penyelundupan 2,5 Ton Pupuk Bersubsidi ke Probolinggo

Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut menuturkan, penggunaan pupuk organik juga bakal menjadi solusi dari kebutuhan pupuk kimia yang stoknya terbatas.

"Jangan sampai ada keluhan 'pak pupuknya sulit', ya memang sulit, semua negara urusan pupuk memang sulit, tetapi ini ada pilihan-pilihan," kata Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Ikut Menanam Padi bersama Para Petani di Tuban

Ia pun senang karena Serikat Petani Indonesia yang lahan sawahnya ia kunjungi hari ini sudah menggunakan pupuk organik untuk selama tiga tahun terakhir.

Jokowi menyebutkan, dengan pupuk organik, biaya yang dikeluarkan petani pun dapat ditekan dari Rp 5-6 juta per hektar menjadi Rp 100.000-Rp 500.000 per hektar.

"Ini sudah dimulai Serikat Petani Indonesia, saya kira bagus sekali dan hasilnya memang agak turun sedikit, tapi setelah itu meningkat, ini yang bagus," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Akan Ajak Investor Kunjungi IKN Setelah Lebaran

Selain itu, penggunaan pupuk organik juga memberi manfaat kepada perbaikan lingkungan.

"Ekosistem yang ada di sini menjadi tumbuh kembali, cacing-cacing mulai banyak, belut mulai banyak, katak mulai banyak. Ini akan mulai lagi, ekologinya akan terperbaiki kembali," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com