Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Janji Bakal Buka Penyebab Kematian Janggal Dokter Paru di Papua

Kompas.com - 14/03/2023, 15:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berjanji akan membuka penyebab kematian dokter spesialis paru berinisial MS di sebuah perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah. Janji ini dia sampaikan pula kepada keluarga korban.

"Mereka (orang tua MS), meminta ke saya dan saya berjanji ke mereka bahwa ini akan dibuka secara transparan. Tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Budi saat ditemui di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023).

Budi mengungkapkan, ia telah menyampaikan janji ini kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Misteri Kematian Satu-satunya Dokter Paru di Nabire, Ibunda Sebut Banyak Luka Lebam dan Tulang Rusuk Patah

Kendati begitu, Budi meminta keluarga bersabar. Sebab, proses autopsi dan penelitian yang dilakukan oleh Polri membutuhkan waktu agar hasilnya maksimal.

"Jadi benar-benar scientific dan butuh waktu untuk labnya, supaya jangan salah. Jadi tolong bersabar. Tapi janji saya dan sudah bicara (kepada) Pak Kapolri itu akan dibuka secara transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi," tutur Budi.

Lebih lanjut Budi menuturkan, kejadian tewasnya seorang dokter di Papua memberikan pelajaran bagi pemerintah agar mampu menjamin keamanan dokter yang bekerja di daerah yang sulit, utamanya di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

Oleh karena itu, ia tengah membicarakan rencana pengamanan tersebut bersama Listyo Sigit Prabowo. Ia pun tidak menutup kemungkinan untuk berbicara dengan Panglima TNI, Yudo Margono.

"Mungkin nanti saya akan ada ke bapak Panglima, untuk bicara bagaimana tenaga kesehatan kita melayani masyarakat Papua. Jangan sampai gara-gara ini kemudian layanan kesehatannya tidak sampai ke mereka," jelas Budi.

Baca juga: Dokter Paru Ditemukan Tewas di Nabire, Polisi Periksa 23 Saksi dan Mengotopsi Jenazah Korban

Sebelumnya diberitakan, kematian dokter paru di Papua disebut janggal. Sebab, saat ditemukan meninggal, di tubuh dokter MS terdapat luka lebam dan punggung membiru.

Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan, kepolisian menyelidiki kasus tersebut karena diduga janggal.

"Autopsi dilakukan di RS Bhayangkara, Sulawesi Selatan, dan ini sedang berproses. Kita saat ini sedang menunggu dari hasil pemeriksaan jenazah. Ada beberapa bukti yang ditemukan di sekitaran TKP untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium," kata Suarnaya.

Dalam proses penyelidikan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara sebanyak 4 kali, dari mulai titik penemuan jenazah hingga radius 50 meter.

Kepolisian juga melakukan penelusuran jejak digital korban untuk mengungkap penyebab kematian dokter MS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com