Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Jadi Cawapres Paling Diinginkan di Musra Kalbar

Kompas.com - 08/03/2023, 14:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi calon wakil presiden (cawapres) paling diinginkan berdasarkan hasil Musyawarah Rakyat (Musra) di Kalimantan Barat (Kalbar) yang digelar pada 4 Februari 2023.

Penanggung jawab Musra, Budi Arie Setiadi mengatakan, sebanyak 1.361 peserta memberikan suara melalui voting saat Musra di Kalbar.

"Ganjar Pranowo didukung 298 suara peserta (21,9 persen)," ujar Budi Arie ketika dikonfirmasi, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Panitia Berencana Undang Anies Baswedan di Penutupan Musra Mei Mendatang

"Disusul Moeldoko di urutan kedua dengan meraih 243 suara (17,85 persen)," lanjutnya.

Di urutan ketiga cawapres paling diinginkan ada Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid yang didukung 172 suara (12,64 persen).

Lalu urutan keempat ada Sandiaga Uno yang meraih 161 dukungan (11,83 persen).

Pada urutan kelima, ada Mahfud MD yang meraih 116 suara (8,52 persen).

"Kemudian Puan Maharani menjadi cawapres paling diinginkan urutan keenam yang meraih 82 suara (6,03 persen)," kata Budi Arie.

"Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ada di urutan ketujuh dengan 71 suara (5,22 persen)," katanya.

Baca juga: Musra Bakal Serahkan 3 Nama Capres-Cawapres ke Jokowi pada Mei 2023

Capres paling diinginkan kedelapan adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meraih dukungan 65 suara (4,77 persen).

Untuk urutan kesembilan ada Ridwan Kamil yang didukung 54 suara (3,97 persen).

"Erick Thohir berada di urutan kesepuluh cawapres paling diinginkan dengan dukungan 47 suara (3,45 suara)," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Musra merupakan forum yang digelar relawan Jokowi untuk menghimpun keinginan elemen masyarakat terkait calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com