Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kerusuhan di Wamena, Front Mahasiswa Papua Kecewa Tak Bisa Temui Ketua Komnas HAM

Kompas.com - 03/03/2023, 18:14 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Front Mahasiswa Papua Rudy Kogoya merasa kecewa lantaran Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro tak menemui demonstran yang melakukan aksi di depan Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2023).

Mereka diterima oleh Komisioner Komnas HAM, namun yang menerima adalah Komisioner bidang Pengaduan Hari Kurniawan.

Itupun yang diterima hanya perwakilan di gedung Komnas HAM.

"Ya kecewa, sebenarnya kalau di dalam struktur organisasi, ketua itu paling tinggi. Kami berharap Ketua Komnas HAM RI harusnya ada supaya dia menyampaikan pendapatnnya secara kelembagaan," ucap Rudy.

Baca juga: Komnas HAM Kesulitan Investigasi Kerusuhan Wamena karena Internet Mati

Menurut dia, kehadiran Atnike diperlukan untuk meyakinkan masa aksi bahwa Komnas HAM bersungguh-sungguh menjalankan laporan kekerasan di tanah Papua.

Ia juga hendak menanyakan langsung apakah ada langkah di luar hukum yang bisa dilakukan Komnas HAM untuk menghentikan kekerasan di Papua.

Namun pertanyaan itu dia batalkan, lantaran Atnike sebagai Ketua Komisioner Komnas HAM tak menemui mereka.

Baca juga: Selidiki Kerusuhan di Wamena yang Tewaskan 12 Orang, TNI Bentuk Tim Investigasi

"Kami sebenarnya mau bertanya kepada Komnas HAM, apakah ada langkah di luar hukum, advokasi ke pengadilan internasional apakah ada langkah seperti itu atau ada? Karena ketua tidak ada jadi batal ditanyakan," ujar dia.

Alasan Atnike tak hadir menemui masa aksi disebut masih dalam perjalanan menuju kantor Komnas HAM.

Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner Pengaduan Komnas HAM Hari Kurniawan saat menerima perwakilan demonstran.

Adapun aksi demonstrasi tersebut, kata Rudy, untuk menyampaikan laporan dugaan pelanggaran HAM berat yang terjadi dalam peristiwa Wamena 23 Februari 2023.

"Kami juga follow up peristiwa yang sebelumnya kami laporkan yaitu laporan atas penyiksaan dilakukan TNI di Puncak, dan juga follow up kasus Dogiyai pembunuhan di luar hukum dilakukan di Dogiyai," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com