Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim INASAR Akhiri Tugas Kemanusiaan di Wilayah Antakya Turkiye

Kompas.com - 23/02/2023, 16:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pencarian dan pertolongan Indonesia atau INASAR mengakhiri tugas kemanusiaan di kawasan Antakya, Provinsi Hatay, Turkiye, pada Rabu (22/2/2023) waktu setempat.

Adapun tugas kemanusiaan itu dilakukan untuk membantu warga Turkiye pasca gempa bumi berkekuatan M 7,8 pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 WS (08.17 WIB).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengunjungi para personel sebelum meninggalkan pos operasi yang berada di Hatay Expo.

Baca juga: Tiba di Turkiye, Menko PMK Serahkan Bantuan Kemanusiaan Tahap Ketiga

Dalam kesempatan itu, Muhadjir menyampaikan ucapan terima kasih atas tugas kemanusiaan dalam bencana gempa bumi M 7,8 di Turkiye. Sebab, tim ini mampu berkontribusi dalam tugas kemanusiaan internasional di bawah koordinasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Misi yang dilakukan INASAR ini mendapatkan kepercayaan bukan hanya sebagai wakil Indonesia tetapi juga juga internasional. Ini menjadi bagian dari misi PBB,” ujar Muhadjir dalam siaran pers, Kamis (23/2/2023).

Adapun selama bertugas sejak 12 Februari 2023 di Antakya, tim INASAR berhasil mengevakuasi 15 jenazah korban gempa Turkiye. Sebanyak 2 di antaranya adalah WNI yang ditemukan di Diyarbakir.

Baca juga: Muhadjir: Indonesia Akan Bantu Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca-gempa Turkiye

Total waktu operasi para personel secara bergantian ini mencapai lebih dari 100 jam. Tim INASAR berjumlah 50 orang dengan 3 SAR dog.

Ke depan, kata Muhadjir, pemerintah berencana meningkatkan kualifikasi tim INASAR pada tingkat heavy dari Insarag.

Presiden Joko Widodo telah setuju untuk mendorong kualifikasi heavy ini sesuai dengan standar internasional di bawah PBB.

“Presiden sudah memerintahkan kepada saya supaya dibicarakan alokasi anggarannya supaya ada kebijakan khusus,” tuturnya.

Sebagai informasi, Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Turkiye dalam tiga tahap.

Baca juga: Dilepas Jokowi, Bantuan Kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia Tiba di Turkiye

Bantuan tahap pertama diberangkatkan pada Sabtu (11/2/2023) menggunakan 2 pesawat militer B-737-500 serta 1 pesawat Hercules C-130, mengangkut 47 Tim Medium Urban SAR INASAR dari BASARNAS beserta perlengkapan dan bantuan logistik dari Kemenhan RI.

Bantuan kedua berangkat pada Senin (13/2/2023) menggunakan pesawat Airbus A 330-300 milik Garuda Indonesia, membawa Emergency Medical Team (EMT) yang dikoordinasikan Kementerian Kesehatan dan terdiri dari berbagai unsur termasuk Tim dari Kesehatan TNI, Polri, dan Muhammadiyah.

Sedangkan bantuan ketiga dikirim selanjutnya, yang mengangkut kargo bantuan logistik kemanusiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com