Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Risma Sebut Sentra Kreasi Atensi Jadi Terobosan Penyandang Disabilitas untuk Mandiri

Kompas.com - 22/02/2023, 20:17 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjelaskan bahwa keberadaan Sentra Kreasi Atensi (SKA) merupakan sebuah terobosan agar para penyandang disabilitas dapat berdaya dan mandiri melalui wirausaha.

Oleh karena itu, kata dia, Kemensos selalu berupaya mendorong penyandang disabilitas agar memiliki kemampuan usaha di setiap fasilitas sentra.

"Kalau saya mengandalkan pekerjaan formal, misal di undang-undang (UU) ada minimal 1 atau 2 persen, tapi itu sulit. Apalagi, sekarang pasca-Covid-19 banyak orang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Jangankan disabilitas, nondisabilitas saja banyak kena PHK. Itu dibutuhkan terobosan,” ujar wanita yang akrab disapa Risma itu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat meninjau SKA di Sentra Wyata Guna Bandung, Selasa (21/2/2022).

Setelah meninjau SKA, Risma berkesempatan mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) A Padjadjaran.

Baca juga: Risma Sujud di Kaki Guru SLB karena Tak Mampu Tepati Janji Berikan Lahan, Hanya Bisa Perbaiki Gedung

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari rencana Kemensos untuk merenovasi bangunan di SLB A guna meningkatkan kualitas fasilitas kelas bagi para siswa di sekolah tersebut.

"Oke gedung diperbaiki, ruangan ditambah dan (bagian) yang rusak diperbaiki. Kami selesaikan maksudnya seperti itu. Apa yang bisa dikembangkan," kata Risma berkomitmen membangun kapasitas dan fasilitas SLB.

Ia mengungkapkan bahwa lahan untuk bangunan SLB A Padjadjaran yang sebelumnya dijanjikan akan dihibahkan tidak memungkinkan sebagai lokasi pembangunan.

Selain itu, Risma juga mempertimbangkan perkembangan siswa-siswi di SLB A Padjadjaran, terutama mereka yang memerlukan pekerjaan setelah bersekolah.

Untuk mendukung siswa-siswi tersebut, ia melalui pihaknya membangun kafe dan sentra usaha yang dapat digunakan sebagai arena pembelajaran agar para penyandang disabilitas dapat berwirausaha secara mandiri guna memenuhi kehidupannya.

Baca juga: Universitas Brawijaya Luncurkan Program 1.000 Mahasiswa Berwirausaha

“Tidak sedikit dari mereka yang kemudian mampu menghasilkan uang justru lebih banyak dibandingkan orang yang tidak menyandang disabilitas,” ucap Risma.

Melihat potensi tersebut, Risma melalui pihaknya berupaya membangun program wirausaha di setiap sentra, seperti Sentra Wyata Guna di Bandung.

Ia kembali mengungkapkan bahwa awalnya memang ada permohonan untuk penghibahan bangunan SLB A. Kemensos pun mengaku setuju apalagi menyangkut untuk pendidikan.

“Namun, ternyata perkembangannya anak-anak disabilitas yang sekolah di sini butuh pekerjaan. Akhirnya kami buatkan kafe untuk tuna netra. Ada juga sentra usaha lainnya untuk disabilitas fisik dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),” kata Risma.

Melalui sentra-sentra Kemensos yang bersifat multi layanan di seluruh Indonesia, ia berharap agar para penyandang disabilitas dapat mengenyam pendidikan hingga mandiri.

Baca juga: Menteri Pendidikan Tinggi Timor Leste Perkuat Kerja Sama dengan President University

“Ketika dihibahkan dalam bentuk bangunan dan hanya dipakai untuk penyandang disabilitas netra, saya khawatir kebutuhan khusus penyandang disabilitas lainnya tidak terakomodasi, khususnya untuk masyarakat di Jabar,” jelas Rimas.

Sebagai informasi, dalam kunjungan tersebut, Risma didampingi beberapa pihak terkait. Mulai dari Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa, Direktur Jenderal (Dirjen) Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Pepen Nazaruddin.

Kemudian, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi, Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno MO Royani, Kepala Sentra Galih Pakuan Siti Sari Rumayanti, dan Kepala Sentra Wyata Guna Bandung Iri Sapria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com