JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melepas pengiriman sebanyak 140 ton bantuan bahan makanan dan logistik untuk para korban gempa Turkiye dan Suriah.
Pelepasan pengiriman bantuan tersebut dilakukan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2023).
Dalam sambutannya, Presiden menjelaskan bahwa pengiriman bantuan untuk Turkiye dan Suriah merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan.
"Diplomasi kemanusiaan terus-menerus dilakukan oleh negara kita Indonesia. Dan pada pagi hari ini kita akan mengirimkan empat pesawat ke Turkiye dan ke Suriah yang berisi 140 ton bahan makanan dan bahan-bahan logistik lainnya yang sangat diperlukan di sana," ujar Jokowi.
Baca juga: Menlu Ungkap WNI Meninggal akibat Gempa Turkiye Bertambah Jadi 4 Orang
Presiden menjelaskan, sebelumnya pemerintah Indonesia juga telah kita mengirimkan tim search and rescue (SAR) dan tim medis serta rumah sakit lapangan untuk membantu korban gempa bumi di kedua negara.
Selain itu, telah dikirimkan pula pesawat Hercules yang bermanfaat membantu evakuasi korban gempa bumi di Turkiye dan Suriah.
"Kita harapkan apa yang kita kirimkan ini nanti dapat membantu saudara-saudara kita yang ada di sana," tambah Jokowi.
Diberitakan, gempa yang mengguncang Turkiye pada 6 Februari 2023 lalu memakan banyak korban.
Berdasarkan data terbaru hingga Selasa (14/2/2023), jumlah korban meninggal yang ditemukan mencapai 40.000 orang.
Baca juga: Akhir Pilu Penantian Nahrawi, Putrinya Meninggal di Bawah Reruntuhan Apartemen Saat Gempa Turkiye
Dikutip dari Al Jazeera, jumlah korban gempa ini berasal dari Turkiye maupun Suriah.
Jumlah tersebut terdiri dari 35.418 korban tewas dari Turkiye dan 5.800 orang lebih tewas dari Suriah.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyampaikan, gempa ini adalah bencana alam terburuk dalam satu abad terakhir di wilayah Eropa.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sebelumnya mengatakan, jumlah WNI yang meninggal dunia akibat gempa di Turkiye bertambah dua orang.
Sehingga saat ini total ada empat WNI yang meninggal akibat bencana pada 6 Februari itu.
"(WNI meninggal) Empat. Jadi ibu-anak (yang sebelumnya dua orang). Lalu yang baru-baru ini yang beberapa hari lalu ditemukan ada dua orang. Jadi sekarang total WNI yang meninggal dunia akibat gempa ada empat," jelas Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Retno menjelaskan, seluruh jasad WNI tersebut saat ini sedang diurus oleh KBRI di Ankara. Pemerintah Indonesia pun telah berkomunikasi dengan pihak keluarga untuk penanganannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.